Saya coba sekali lagi, dengan
segala upaya kemudian saya mengatakan saya berhasil kali ini. Meskipun yang terpampang
nama saya tidak disebutkan. Tapi Tuhan membisikkan kebahagiaan.
Lelah, tapi prestasi baru sudah
saya buat. Berani melawan ketakutan dan menantang untuk melampaui diri. Saya menangis
namun percayalah saya baik-baik saja. Karena air mata ini menjadi titik langkah
awal kembali dengan energi yang positif, baru, dan lebih mantap kemana arah
yang seharusnya tertuju untuk masa depan di dunia ini.
I’m a young lady, officially turned
into 2* years old in this 7th May 2016. (Aaaakkkk tua. hahaha)
Saya mau mencoba menulis segala
hal yang saya rasakah, alasan melangkah maju atau mundur, atau bahkan berhenti
sejenak. Apa yang saya tulis bisa jadi orang yang membaca pernah atau sedang
mengalami hal yang sama dengan saya, dan percayalah bahwa apa yang kita jalani
saat ini bukan ‘too much’ God always said that it is ‘enough’ for us. Jangan
ragukan itu. Jangan malu ketika mengeluarkan air mata di depan orang lain, tapi
tetaplah pasang jiwa ‘pantang menyerah’ dalam hati kecil, as a fuels, life
booster, and the power indeed.
Lama sekali saya tidak bercerita,
mau menceritakan namun takut ini terlalu pribadi untuk diceritakan. Saya akan
memulai dari refleksi saya dua tahun terakhir, tantangan dan fever pitch.
1. Saya bertemu banyak sahabat
dari Sabang-Merauke semenjak tahun 2013. Mengajarkan saya bahwa ternyata ada
loh ‘saudara ketemu gede’ itu. Pribadi SMA saya yang agak pendiam dan tertutup
perlahan mulai bisa dan berani untuk berkata, berpendapat, bergerak, dan
tentunya lebih berani untuk menjadi diri sendiri.
2. I’m a student and I’m a
freelancer. Saat ini masih kuliah semester 4 di Universitas Padjadjaran dan
sebagai digital marketing dari UKM2 di Jakarta
3. Soon to be
creative-sociopreneur! Apa ya? Jadi saya sudah mulai belajar untuk menjadi
penjahit, dari uang gaji saya mengumpulkan modal untuk mulai wirausaha
4. Enggak minta uang ke orang
tua. Some this might sounds great, karena menjadi mandiri bisa jadi idaman.
However, saya mandiri berawal dari keterpaksaan untuk melampaui diri, bertahan
hidup di tanah rantauan, dan agar tetap bisa menjalankan passion untuk berbagi.
Thanks a lot untuk para kakak2 yang ketemu gede, kak Windi, kak Isra, kak
Depay, Teh Rina, kak Rita, kak Teguh, kak Vino, kak Agustina, bg Az, kak Dini
Fitria, dan kakak2 lainnya yang menjadi penguat dan memberikan power tersendiri
untuk selalu ‘move on’ (pindah) dalam artian perasaan, mimpi, karya, dsb. Para
mentor kece dari Sahabat Pulau dan GMB ^^
5. Finally, saya berhasil untuk
berani berkata ‘NO’ atas beberapa tawaran. Sangat penting menurut saya ketika
kita berani tidak berarti kita berani pula untuk memertahankan apa yang harus
kita pertahankan untuk menjadi prioritas. Singkatnya ditawari jabatan dalam
organisasi di kampus. Sebaliknya, jika kita sudah berkata 'YES' we should know
that we need to keep our commitment, consistency, and consequences. Kita bebas
memilih, orang bebas memberikan saran. The one thing that we need to know,
jangan lupa untuk melibatkan hati kecil dalam pengambilan keputusan, even
keputusan yang penuh dengan logika sekalipun. I’m a great believer, bahwa hati
kecil tidak pernah salah.
6. I’m ready. Yaps, setelah
sekian saya berhenti sejenak, merenungi dan mencoba menggambar masa depan mau
seperti apa, saya harus lebih siap ‘kembali ke kulit’. Alhamdulillah, saya
sekarang jauh bisa mengenal diri saya, berikut kapasitas saya sehingga saya
tidak sembrono dan asal bilang ‘iya’ ketika diberi tugas atau amanah. Hehehe
7. Organisasi dalam kampus? Duhh,
saya kupu-kupu nih :p Tapi tidak apa kita menjadi kupu-kupu sekarang, asal kita
tahu langkap untuk memilih, toh bisa jadi gaya ngampus kita adalah strategi
kita raih cita-cita bukan? Waktu senggang saya gunakan untuk pelatihan intens
via online, sepeti tentang public speaking, bahasa ingris, menjahit, bertemu
teman dan bekerja. Hehehehe
8. Tiga client saat ini.
Alhamdulillah
9. Fokus
untuk selanjutnya : Bisnis (to upgrading both my personally and professionally
skills), apply for exchange (dengan lambang Garuda dan atas nama Indonesia),
volunteering (cause I’m passionate in community development) dan kuliah (kuy,
cepet lulus deh mbak Pika)
(to be continued)
No comments:
Post a Comment