Sunday 31 May 2015

Let it Drown and Sink with Waterfall

Curug Cilawi, Garut, West Java, Indonesia
Photo by Ropika

So hard sometimes when we trying to move yet fearness coming within it. 
We try ourself to believe and keep on faith, yet it's just temporary..gone then
We try to burn it, nothing happen. When your tears wanna come out however you couldn't make it work
Yes! Everyone has their own problem and their own way to solve it. 
Me too as a human being
Then what will you do to face that common feeling? 
Or we just let it..and flowing 

Take a little trip, gain inspiration and eat love

Last week I went to a beautiful place in West Java. The air are still fresh there. Take about a half hour from the street through a path that surround by tea park to reach that place named Curug Cilawi. 
Knowing that in every place there will always have beautiful lesson that I could learn with people or just with the universe and no one being with me. I believe that every place has their own life philosophy and we can make it as a beautiful memories. 
Retracing a big stone and sit. The melody of the water gimme some spirit taking the step up, the step of life indeed. 
I'm so grateful to here, there, and everywhere. I'm so grateful God put me surround by amazing people. And I'm so grateful still could give smile for people surround me. 

Let it Drown and Sink with Waterfall... Sink till we can't reach... Sink till it can't come up... Let it happen to our fearness. 
Let's screaming loudly, singing together, laughing together. The beautiful of Indonesia is too beauty  to enjoy if we just sit and sad. Listen your heart.. keep walking. 

Big thank you for all volunteers and local youth of Karya Mekar village in Garut, thank for the memories :) 
Love you all

Photos by Karya Mekar

Generasi Aktif dan Kreatif dari Pengolahan Barang Bekas


Punya banyak barang bekas di rumah? Kalau dibuang begitu saja tentu akan sayang. Selain menambah tumpukan sampah di sekitar, memanfaatkan barang bekas bisa dijadikan media kreatifitas untuk menjadikan barang tersebut yang lebih berharga. Dari hal sederhana ini bisa dijadikan suatu hal yang luar biasa dengan menumpahkan daya kreatifitas kita. 

Dok. oleh Anisa Nur Ropika

Terkesan sangat sederhana dari botol bekas kita bisa sulap menjadi tempat pensil dengan tambahan torehan cat dan gambar-gambar. Tempat pensil di atas tebuat dari botol bekas dengan di atasnya diberi hiasan dari kerajinan koran bekas. Kegiatan seperti ini sangat seru untuk mengisi waktu luang dan me time. 

Dok. oleh Anisa Nur Ropika

Dok. oleh Anisa Nur Ropika


Sebagai pemuda, mahasiswa, pelajar ataupun orang umum pasti kita selalu update koran untuk mengikuti perkembangan informasi terkini. Dari koran bekas itu bisa dijadikan produk barang yang banyak sekali, salah satunya seperti gambar di atas yaitu bunga mawar. Bisa juga dari kita kreatif memoles koran bekas ini bisa dijadikan kado untuk sahabat tercinta kita. Apalagi menurut saya memberi kado dari sendtuhan tangan kita akan menjadikan kisah indah untuk para sahabat kita. Hadiah yang indpiratif dan kreatif. Ide lain yang bisa diimplementasikan dari koran bekas yaitu bingkai foto, keranjang, bubur kertas yang bisa dijadikan pernak-pernik.
Bersama ini saya mempunyai mimpi agar suatu saat bisa menularkan sedikit hobi ini ke adik-adik Nusantara

Thursday 28 May 2015

Bolehkah Aku Bermimpi ?

Nanti aku akan jadi apa ya ? Apakah aku masih boleh bermimpi ? Apakah lingkunganku berhak membatasi sampai mana mimpiku ?

Pertanyaan diatas mendorong saya utuk mencari jawaban dari dalam diri saya sembari saya merenungi ranah kehidupan saat ini.

Mimpi ? Apa mimpi itu ? Ahh sudahlah, buat apa bermimpi tinggi-tinggi. Lakukan apa yang ada. 

Ada benarnya juga pernyataan itu. Kehidupan yang saat ini saya jalani akhir-akhir ini cukup menguras energi dan menyita waktu saya. Kuliah dan organisasi, kesibukan yang terkadang tanpa kita sadari kesibukan itu membuat kita lupa akan yang namanya mimpi. Sadar atau tidak terlalu banyak organisasi dan di dalam organisasi yang sama itu menciptakan kita berada di tempat nyaman dan itu tidak aman.

Apa sih mimpi itu ? 

Saya belum bisa medefinisikan mimpi itu apa. Hanya ketika saya mencoba menutup mata, justru mata saya semakin terbuka dan merasakan sesuatu yang tiba-tiba muncul dan membuat saya semakin ingin terus melangkah karena saya ketika membuka mata seketika itu merasa kehilangan dan harus saya cari dengan melangkah. Kemudian saya mencoba merangkai artian mimpi, dreams is something that you can feel it as your energy to make you move achieve that dreams. Dreams such a power. 

(to be continued)

Thursday 14 May 2015

Aku Belajar dan Akan Terus Belajar

Usiaku kini memasuki usia dewasa...
Selama 20 tahun ini banyak hadiah yang aku peroleh, hadiah bertemu orang-orang hebat yang selalu menginspirasi dan memberiku semangat untuk menggapai mimpi, hadiah dari kesalahan yang aku perbuat yang kemudian aku mengambil hikmah dan menjadi tamparan untuk aku agar selalu mau belajar dan memperbaiki diri.
Di kepala dua ini aku ingin lebih menjadi pribadi yang bijak dalam menghadapai cobaan dan tantangan hidup, semangat menggapai mimpi dan berhasil menuju ridho-Nya. Aku ingin kembali memeluk keluargaku, memberi perhatian dan cinta yang seharusnya aku berikan sejak kala itu. Namun, kurasa aku belum terlambat. Keluargaku memang sederhana, namun semangat dan cinta kasih yang mereka berikan kepadaku amat mahal.
Sejenak kuingat masa kecilku di kampung halaman, Magetan. Aku pernah jualan untuk membeli sepeda. Sebenarnya kalau itu aku sudah memiliki sepeda namun kecil karena keterbatasan biaya untuk membeli. Sepeda itu aku kayuh tiap hari dan sepeda itu menjadi sahabat baikku yang selalu menemani hari-harinya berangkat ke sekolah, menuntut ilmu dan menggapai mimpi. Uang jajan sehari-hari aku tabung dan membantu ibuk jualan es lilin juga jajanan kecil yang aku jual di sekolah dan di TPA. Latar belakang keluargaku sederhana, ayahku kala itu adalah penjual togel, dan maaf tak sepantasnya aku bilang begini namun ini yang aku alami. Ayahku memang seperti itu, jika aku bicara tentang ayah mungkin tetanggaku mengetahui lebih tentang segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki ayahku. Namun, ayahku adalah pahlawan yang sangat baik. Teman  bergurau dan curhat sambil menikmati terbenamnya matahari, juga teman ngopi di pagi hari usai aku beres-beres rumah dan masak bersama ibu. Aku rindu kenangan masa kecilku itu.
Ketika SMA aku pergi meninggalakn rumah yang beralaskan tanah itu ke kota orang lain, Malang yang berada di Jawa Timur. Itulah awal mulanya aku merasakan keajaiban hidup, bahwa gadis sepertiku bisa dan berani pergi jauh. Alasannya karena aku punya mimpi yang harus aku perjuangkan. Sejujurnya di SMA yang menurutku mewah itu aku merasa paling kampungan. Mengobati rasa minder tidak mudah olehku. Dan ditambah cobaan, berita buruk yang menimpa keluargaku ketika aku mendengar ayahku masuk penjara. Aku pulang dan kulihat rumahku tak beralaskan tanah lagi, syukur alhamdulillah pemerintah membantu memperbaiki bangunan rumahku, rumah ayah dan ibuku. Aku ingin minta maaf kepada ibu, seringkali aku malu membawa teman ke rumah karena rumahku jelek. Ibu, maafkan anakmu belum pandai bersyukur. Ya, aku ingin membawa teman-temanku main ke rumah agar ibu melihat aku sekarang memiliki teman banyak di tanah rantauan Teman yang hebat yang berani mimpi besar dan berusaha kerja keras untuk mencapainya.
Perjalanan kehidupan membantu aku membuka mata hati dan pikiranku, bahwa masih banyak diluar sana yang belum seberuntung kita.
Usai SMA aku lanjut menghilangkan diri ke ibukota. Kala itu aku agak stress, karena aku gagal tes asih perguruan tinggi, sempat kena pelecehan seksual di Surabaya oleh om sendiri (namun aku memaafkannya karena aku memaafkan masa laluku) , ayah ibuk di Magetan kala itu hampir urus surat penceraian karena kendala biaya akhirnya tidak jadi cerai, ayah ibuk di Magetan membisu satu sama lain, aku pergi ke rumah Blora mengurung diri di kamar sambil menangis yang kebetulan disana susah sinyal.
Aku pergi ke ibukota, aku bersama keluarga kandungku. Aku bekerja mencari uang, mengenakan kemeja dan wedges setiap harinya kemudian ke kantor. Ya, aku termasuk orang yang beruntung bisa kerja ditempat adem meskipun aku sering kedinginan di kantor. Sayangnya, mimpi menghantuiku. Aku resign dari kantor dan kembali aku ingin bersekolah.
Baru sejak aku lulus sekolah dan menghilangkan diri ke Jakarta, aku menemukan seorang teman yang senantiasa mau menjadi pendengarku, yang saat ini hatiku berlabuh kepadanya.
Sekarang, aku tinggal di Sumedang.Aku berkomitmen kepada diri sendiri akan selalu terus belajar. Masa lalu menyakitkan, namun modal bagiku untuk terus berlari mengejar mimpiku. Dalam bulan ini, adikku di Blora akan melahirkan. Sakit, ketika aku mendengar dia ya begitulah, tak sanggup aku cerita disini. Bulan ini sepupu perempuanku di Puncak menikah. Aku mau bilang sebenarnya aku sedih melihat keadaan keluarga seperti ini. Putus sekolah kemudian memilih menikah. Aku pun kecewa pada diriku sendiri, aku tak mampu membimbing adik2ku, tak berada disampingnya disaat mereka butuh, dan aku pergi dan selalu pergi.
Aku belajar dan akan terus belajar...
Hanya satu yang aku inginkan, aku igin terus berusaha memperbaiki diri. Bukan dendam masa lalu yang menjadi modal, melainkan cinta yang kuhadirkan senantiasa.
Sementara... aku sangat menyayangi perjalanan kehidupan ini, aku adalah perempuan yang paling beruntung. Terimakasih Tuhan

Monday 11 May 2015

Real Friends will Support You, Just the Way You Are

Sometimes, we might getting lost, feel lonely, and can't deny the fear..
Niat sederhana yang hanya bermodalkan ketulusan terkadang membuat orang lain berekspektasi lebih. Mereka pun bisa jadi mengeluarkan suaranya untuk memintamu melakukan lebih, sedang kamu hanya memiliki niat dan ketulusan juga hal lain yang harus kamu prioritaskan. Hal lain yang lebih sesuai dengan visi kehidupan kamu, serta hal yang yang membuatmu lebih bahagia jika kamu melakukannya bersama orang-orang yang kamu buat bahagia pula.
Tak usah menyanggah, lingkungan menolakmu karena sebelumnya lingkungan menerimamu dengan modal niat dan ketulusan yang kamu ini. Jadikan hal tersebut sebagai evaluasi yang membangun dan membentuk jati diri kamu. Ini adalah proses kehidupan, tak selamanya kamu benar dan tak selamanya kamu salah. Semua saling belajar. Dengarkan dan evaluasi dirimu, cobalah untuk memperbaiki diri, komunikasikan dengan baik dan yang paling penting jujur tidak hanya kepada orang lain tetapi juga kepada diri kamu sendiri.
Kehidupan ini penuh dengan filosofi, menanyakan dan dengan bertanya kemudian menghasilkan tindakan akan membuat kita menjadi orang yang lebih bijaksana.
Jangan takut bilang tidak di suatu kepentingan yang sekiranya kamu tidak siap untuk memprioritaskan hal itu. Namun, tetaplah sebisa mungkin mengulurkan tangan dengan hati untuk membantu selama kebaikan adalah tujuannya.
Jangan takut ketika mulai banyak teman yang meninggalkanmu, karena dengan begitu kamu belajar mana teman yang bisa menerima kamu apa adanya, atau bahkan kalau pun tidak ada, kamu tetap ada bersama dirimu yang tetap bisa bahagia.

Sunday 10 May 2015

Mencintai Dia

Mulut tiba2 terbungkam, sepatah katapun tak bisa terungkap.. entah mengapa.

Ku kira, aku tak akan bisa memiliki waktu bersamanya dan hanya bisa melihat memperhatikannya dari jauh sembari curi-curi perhatian.Sejujurnya aku berusaha sekali untuk menetralisir perasaan ini.Tapi ini datang sendiri, dan kemudian aku biarkan datang.
Deg-degan, ketika aku melihat ternyata ketika di kapal dia duduk di depanku, kami berhadapan.
Seperti ada perang di kepala yang yang menyuruhku untuk memulai perbincangan. Ya, akhirnya mau tak mau aku harus mulai ngobrol sebelum akhirnya jarak lagi yang memisahkan kita.
Betapa bahagia melihat senyum ketawanya, aku sayang ke dia. Aku tenang melihat dia baik-baik saja. Semangatnya masih terus membara untuk selalu berbagi dan menginspirasi yang lainnya. Celoteh dan geguyonanpun akhirnya juga terus mengiring pejalanan kami menuju ke kota. Bahkan yang aku tau dia lebih sering tidur di perjalanan. Kemudian, aku senang dia tiduran sejenak di atas tas yang ada di pangkuanku. 

Belajar tentang Cinta

Dengan mencintaimu aku lebih bisa belajar untuk mencintaiku diriku sendiri.

Seakan tak mau mau melewatkan sedetikpun moment bersamamu. Bagaimana tidak, sudah lama kita tak jumpa. Memikirkanmu, memberi perhatian, mengkhawatirkanmu sudah menjadi makanan sehari-hariku. Apa daya jika aku ternyata 'kikuk' seketika ketika berada di dekatmu. Berulang kali aku menyanggah dan tidak menerima kenyataan kalau aku sering kali salah tingkah, curi perhatian ke kamu, entah kamu sadar atau tidak. Aku rasa mungkin kamu akan membalas dengan senyum ketawa yang semakin membuatku gemas. Hampir dua tahun aku mengenalmu hai om preman.
Ketika aku ingin memeluk tanpa memelukmu, kamu sudah memberikan pelukan kiasan itu lebih awal.