Friday 27 November 2015

Dream and Make it Happen!


Kalau kita bisa mencintai sejuta umat, kenapa kita hanya memilih satu?
Dari GMB saya belajar tak perlu menunggu berlebih tuk berbagi. Berbagi itu bagaikan cermin yang memberikan refleksi dan wujud rasa syukur sehingga kebahagiaan selalu menyertai
-Anisa N. Ropika, Gerakan Mari Berbagi 2015- 


Berasal dari desa kecil yang berada di Magetan. Di masa kecilnya sungai menjadi tempat mencuci dan kebun menjadi tempat mencari kayu olehnya. Dari nasib yang dirasakan semasa kecil dia bertekad untuk mengubah masa depan menjadi lebih baik. Rasa takut sering kali menghantuinya, namun keberaniannya lebih besar sehingga dia tetap melangkah. 

Keingintahuan yang begitu dalam mendamparkan dia ke ibukota. Besar impian untuk mengarungi dan mengubah dunia menjadi lebih baik. Namun semua tidak akan terjadi kecuali kita memulai dari diri sendiri. 

Bagaimana mengenali diri sendiri? 

Diri kita tidak bisa terbentuk begitu saja tanpa kita yang membentuk. Salah satu komponen penting yang membentuk diri kita yaitu orang-orang disekeliling kita. Jika lingkungan kita kurang baik menurut kita, maka tugas kita untuk memberi warna. Bukan saatnya kita maki-maki dan selalu beralasan diri kita tidak bisa berkembang karena lingkungan kita, namun saatnya kita bergerak mengikuti suara hati dan melangkah mencari solusi. Jika kita renungkan lebih dalam, tugas dan amanah kita sebagai pemuda sangat besar. Generasi kedepan ditentukan oleh kombinasi antara tangan, hati dan pikiran kita. Tentunya akan terjadi perubahan yang lebih baik jika kita mau menghargai dan berbagi dalam perbedaan. Kebaikan sekecil apapun akan memberi makna jika kita melakukannya dengan cara yang baik. 



GMB (Gerakan Mari Berbagi) memiliki serangkaian kegiatan meliputi YA (Youth Adventure) dan YLF (Youth Leaders Forum). Rangkaian kegiatan ini diikuti oleh 50 pemuda dari Sabang sampai Merauke. Benar kata orang bijak, bahwa pengalaman merupakan guru terbaik. Pengalaman di GMB memberikan energi positif. Bagaimana tidak, kita ditantang dari Semarang ke Jakarta dengan menggunakan uang hanya Rp.100,000 saja yang disitu letak tantangan kita melawan hambatan dan melatih diri untuk peka juga responsif terhadap lingkungan lingkungan sekitar. Perjalanan itu kami sebut dengan YA.

YA saya di GMB ditemani oleh kak Burhan pemuda asal Pati yang kuliah di Universitas Paramadina dan Ivan asal Jakarta yang kuliah di Universitas Surya. Rute perjalanan kami dari Semarang-Kendal-Brebes-Jakarta. Berbekal dengan uang sekian rupiah dan membawa ransel yang cukup berat kami berangkat menuju Kendal menggunakan transportasi bus. Setibanya di Kendal sekitar pukul 21.00 dan hujan. Kemudian kami berteduh sejenak. Usai hujan sedikit reda kami melanjutkan untuk mencari makan. Bekal kami otomatis berkurang. Kemudian kami menjual baju dan kalender di alun-alun Kendal juga mengamen di sekitar alun-alun. Kami ngamen menggunakan lagu-lagu daerah. Tak menyangka ketika kita ngamen kita dipertemukan oleh ibu yang baik hati memberika kita tambahan bekal yang sangat membantu. 

"Saya memiliki anak seumuran kalian, tapi belum tentu anak saya mau melakukan kegiatan seperti ini. Ini ada bekal untuk kalian ke Jakarta dan kartu nama saya jika kalian ke Semarang, silakan mampir" kata ibu itu. 

Jujur, awalnya kami minder ketika ngamen karena alun-alun sepi usai hujan. Seketika mendengar tanggapan ibu tersebut kami terharu dan semakin semangat. Bergegas kami memesan kereta dengan bekal pemberian ibu itu dari Brebes ke Jakarta. Kemudian kami bermalam di masjid alun-alun Kendal. Bersyukur bersama dua teman saya itu, saya perempuan sendiri diantara tim namun saya merasa terjaga dalam perjalanan. 

Pagi hari setelah kami bermalam di masjid alun-alun, sebagai ucap terimakasih kami membersihkan masjid tersebut. Para warga yang datang ke masjid menanyakan asal kami, tentunya kami memperkenalkan GMB kepada para warga tersebut. Ketika waktu makan kami harus memastikan semua perut terisi karena dalam perjalanan kita harus saling menjaga agar tidak sakit. Berhemat bekal bukan berarti harus menyakiti diri untuk tidak makan. Kemudian untuk menambah bekal kita ngamen lagi sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Brebes. 

Perjalanan ke Brebes kami lanjutkan menggunakan bus. Saya yang pegang uang selama perjalanan, kemudian saya sadar uang untuk bayar bus kurang. Akhirnya saya negosiasi agar diberikan potongan harga dan alhamdulillah kami dapat potongan harga ke Brebes. 

Tepatnya di stasiun Brebes kami turun dari bus, kemudian ada pemuda yang tiba-tiba mendatangi. 
"Kalian mau berbagi apa emang? Hei kamu yang cewek biasanya cewek jago menjelaskan. Emang kamu mau berbagi apa?" Pemuda itu bertanya dengan nada tinggi. Sontak saya kaget, awalnya saya mau acuh saja karena saya tak suka dengan cara dia bertanya. Kemudian sejanak konflik batin dari diri, mungkin saya kali ini harus belajar untuk lebih sabar meladeni orang. Mungkin bawaan lapar jadi inginnya marah. 

Tak berpikir lama saya menjelaskan dengan kenalan terlebih dahulu kemudian menjelaskan dari mana kami dan mau kemana kami. Sedikit perdebatan mengenai konotasi dalam berbagi yang tertera jelas dalam kaos yang kami kenakan. Dengan konkrit kami menjelaskan perjalanan kami dan alasan kami melakukan hal-hal kecil dalam perjalanan. 

Kami pun harus melanjutkan perjalanan dan misi di Brebes hingga kami kemudian berpamitan kepada kedua pemuda itu. 

Ketika keluar dari stasiun, apa yang terjadi? Salah pemuda itu mengejar kita dan mengeluarkan makanan dari dalam tasnya untuk kami. Telur asin asli Brebes yang seharusnya dibawa pemuda itu pergi diberikan ke kami. Dari awal yang saya ingin marah sekarang saya merasakan hikmah ketika kita berpikir positif dan mengalahkan diri sendiri. Menjadi pribadi yang ulet, telaten, sabar menjadi pembelajaran saya selanjutnya. 
Alhamdulillah.. 
Perjalanan masih berlanjut yaitu kita keliling alun-alun Brebes. Pada siang hari kita mampir ke warung makan kemudian kita diberi nasi dengan porsi yang mengenyangkan dan dengan harga yang murah. Selanjutnya kami ngamen dan pada malam harinya ada bapak-bapak yang membelikan kami nasi goreng. Di sekitar alun-alun Brebes banyak pengupas bawang di depan kios, kami bergegas turun tangan untuk membantu mereka. Hal kecil bisa kita bagikan kapan saja dan dimana saja. 

Setelah bermalam di masjid alun-alun, perjalann kami lanjutkan ke Jakarta menggunakan kereta api. Setibanya di Jakarta kami melanjutkan serangkaian acara yang mendatangkan para inspiring leaders dalam YLF. 

YLF 2015 dilaksanakan di PP-PON Cibubur selama 7 hari. Kegiatan ini mendatangkan banyak Inspiring Leader dari dalam maupun luar negeri yang dari pengalaman mereka dapatkan kita bisa belajar. Acara YA-YLF akhirnya ditutup dengan culture perfomance mengundang beberapa tamu dari luar forum. 
Selanjutnya, bagaimana pasca YA-YLF?? 
Selama kita mampu menjaga hubungan dengan baik, konektivitas akan tetap terjalin. Dari pengalaman yang menajdi guru terbaik, selanjutnya kita harus membagikan pengalaman tersebut ke sekitar kita. Melanjutkan asa dan cita tuk menjadi diri yang lebih baik. 
GMB pun juga mengadakan homestay ke beberapa negara seperti Belanda, Australia dan Jepang.


So, Will you be the next GMB-ers??? 
DREAM and MAKE it Happen!


Salam, 

Pika

Friday 20 November 2015

(Katanya) Jembatan Cinta


Assalamu'alaikum.. 
Saya mau bercerita nih sedikit tentang pengalaman pertama berkujung ke pulau tidung, kepulauan seribu pada hari minggu 15 November 2015. 
Sehari berkeliling pulau tidung cukup memberikan warna dan hiburan bagi saya diamping harus menjalankan kegiatan survei kegiatan volunteering disini. Bersama sahabat saya bernama mba Yus yang kebetulan warga lokal, kami berkeliling menggunakan sepeda. 

Nah, para sahabat tau ngga di foto saya itu namanya tempat apa? Yaps, di jembatan cinta pulau tidung. Unik ya, selain jembatan cinta di pulau tidung juga ada jembatan galau. wahhhh... 
Kata sahabat saya dahulu jembatan ini belum sekokoh sekarang lohh, masi berbahan kayu yang menjadikan jembatan semakin etnik. Kemudian konon katanya menurut yang saya baca di gapura sebelum menapaki jembatan cinta ini, dahulu ada dua sejoli yang berjalan melewati jembatan ini kemudian cintanya abadi. 
Percaya? 
hehe.. tergantung pendapat masing-masing ya :D Yang jelas saya pribadi suka jembatan cinta karena jembatannya panjang ketika dilewati sehingga kita bisa melihat pemandangan laut yang sangat indah. 
Ayoo ke ibukota dan berkunjung ke pulau tidung. Selagi masih bisa mari nikmati pesona Indonesia

Wednesday 18 November 2015

D.U.I.T (Do'a, Usaha, Ikhtiar, Tawakal)

Alhamdulillah, saya kembali menulis di blog untuk berbagi.. Semoga apa yang menjadi curahan hati saya bisa menjadi pembelajaran untuk semua.


Dalam QS. Alam Nasyroh ayat 4 dan 5 Allah menyampaikan dan sangat tegas bahwa
sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.
Berulang kali saya renungi dan saya ilhami, cerna dan pahami 2 ayat itu sangat lugas dan jelas. Dalam ayat itu memberikan refleksi dan pengingat bagi saya untuk tidak membuang waktu mengeluh saja apalagi ketika dikritik. Kritikan yang membuat kita berkembang.


saya semester 3, posisi saat ini selain menjadi mahasiswa antropologi, saya freelancer menulis juga volunteer aktif di komunitas dan organisas kepemudaan juga saat ini sedang belajar untuk start-up business.
Ada beberapa kegalauan sering mengecam saya, masalah duniawi, ketika networking dan manage good relation ke para kawan2. Sedih sekali ketika hingga sekarang beasiswa saya belum cair. Sudah saya urus berulang kali l, bolak-balik rektorat-bank untuk meminta surat pencairan namun belum juga cair. Nasib kosan masih belum lunas. Sering saya merasakan suatu 'sendiri' dalam ngejalanin semuanya. Disaat yang sama harus profesional. Tiba-tiba di kamar nangis dan berasa capek batin. Minta ke orang tua, mendengarkan kabar dan suaranya saja sudah cukup, gak tega saya minta ke orang tua. Bahkan seharusnya saya yang memberi ke orang tua. Namun saat ini belum mampu. Kapasitas saya belum menjangkau. Mudah2an secepatnya dengan start-up business yang akan menjadi prioritas ini dapat mengayomi semua, keluarga juga kegiatan pengabdian.


Ketika lagi saya pulang dari bank dan ternyata beasiswa belum cair, saya membaca ayat dari alam nasyroh tersebut. Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. #StopGalau and do something.
Kembali ke prinsip dan pedoman hidup menjadikan hidup lebih tenang dan kegalauan terobati.
Namun dari hal ini tetap InsyaAllah tidak menyurutkan saya dalam berbagi cinta, ya saat ini setiap hari jum'at saya mengunjungi adik asuh, adik asuh saya dia sangat sempurna meskipun fisiknya tidak seperti kita yang normal. Kegiatan ini kembali mengingatkan saya ke adik2 YPAC Malang ketika kegiatan community service dan sekarang memang Allah mengatur segala skenario untuk mempertemukan saya kepada mereka. Mereka mengajarkan saya bersyukur, mereka adik2 saya.


semoga kedepan, segala kegiatan kita barokah dan menjadi amal jariyah kita.

Sunday 1 November 2015

Minutes Meditation

Bersama sayap kecil aku melukiskan torehan mimpi di langit. Sayap kecil yang membuatku terus berjalan dengan memahami keterbatasan dan melawan hambatan. Kecil, namun sayapku akan berkiprah dan terbang dengan kuat. Terbangnya pelan, tak mengapa. Dalam terbang bersama sayap kecil aku belajar akan arti setia kepada orang-orang di sekeliling. Keluarga yang setia menerima ketika pulang dan langit yang setia tersenyum meaki goresan kesalahan mengotori keindahannya.


minutes meditation
hanya sebentar aku menuliskan kisah di buku diary ku. Kadang aku bilang lelah, tapi aku selalu mengatakan bahwa aku semangat dan yakin dalam pilihanku.


Mimpi.. Mimpi dan ambisi
kemudian aku belajar utk dewasa. Tetap aku berjalan dan terbang bersama sayap kecilku. Semakin banyak situasi yang aku hadapi semakin terlatih pula utk berpikir dewasa dan bijak.


tak semua orang akan menyukai kita memang, tapi ingat masih banyak orang yang menyayangi kita. Lantas apakah kemudian kita akan meninggalkan orang2 yang menyayangi kita? Yang kita asumsikan orang itu yang meninggalkan kita.


jangan takut sayang.. Jika dalam sejenak kamu ingin menangis, menangislah. Menaruh gengsi terlalu tinggi dalam diri kemudian berpura2 kamu telah melupakan perasaan itu tak selamanya baik.




Allah akan selalu bersamamu. Pelan dan pelan, sedikit demi sedikit, nikmati semoga anugrah-Nya. Hidup adalah anugrah yang terlalu indah jika kamu ternaungi dalam kesedihan.
maka tersenyumlah, bahagialah, dan berikan senyum ke orang lain.


Bersama segenggam kesetiaan, genggam mimpimu, peluk dan sertakan nama-Nya. Para calon bidadari surga harus mau belajar dan berbagi. Bijak dan dewasa juga tak memandang status dalam bergaul.


Lantas, bagaimana jika dalam terbangnya perempuan itu jatuh cinta? InsyaAllah perempuan baik untuk laki2 baik. Dan laki2 yang akan menjadi jodoh kita kelak akan mampu melihat ketulusan cinta tanpa kita berkata. Jangan mengkhawatirkan ayat Allah, takdir cinta dan jodoh sudah dipersiapkan oleh-Nya .




bismillahirohmanirrohim