Friday 27 November 2015

Dream and Make it Happen!


Kalau kita bisa mencintai sejuta umat, kenapa kita hanya memilih satu?
Dari GMB saya belajar tak perlu menunggu berlebih tuk berbagi. Berbagi itu bagaikan cermin yang memberikan refleksi dan wujud rasa syukur sehingga kebahagiaan selalu menyertai
-Anisa N. Ropika, Gerakan Mari Berbagi 2015- 


Berasal dari desa kecil yang berada di Magetan. Di masa kecilnya sungai menjadi tempat mencuci dan kebun menjadi tempat mencari kayu olehnya. Dari nasib yang dirasakan semasa kecil dia bertekad untuk mengubah masa depan menjadi lebih baik. Rasa takut sering kali menghantuinya, namun keberaniannya lebih besar sehingga dia tetap melangkah. 

Keingintahuan yang begitu dalam mendamparkan dia ke ibukota. Besar impian untuk mengarungi dan mengubah dunia menjadi lebih baik. Namun semua tidak akan terjadi kecuali kita memulai dari diri sendiri. 

Bagaimana mengenali diri sendiri? 

Diri kita tidak bisa terbentuk begitu saja tanpa kita yang membentuk. Salah satu komponen penting yang membentuk diri kita yaitu orang-orang disekeliling kita. Jika lingkungan kita kurang baik menurut kita, maka tugas kita untuk memberi warna. Bukan saatnya kita maki-maki dan selalu beralasan diri kita tidak bisa berkembang karena lingkungan kita, namun saatnya kita bergerak mengikuti suara hati dan melangkah mencari solusi. Jika kita renungkan lebih dalam, tugas dan amanah kita sebagai pemuda sangat besar. Generasi kedepan ditentukan oleh kombinasi antara tangan, hati dan pikiran kita. Tentunya akan terjadi perubahan yang lebih baik jika kita mau menghargai dan berbagi dalam perbedaan. Kebaikan sekecil apapun akan memberi makna jika kita melakukannya dengan cara yang baik. 



GMB (Gerakan Mari Berbagi) memiliki serangkaian kegiatan meliputi YA (Youth Adventure) dan YLF (Youth Leaders Forum). Rangkaian kegiatan ini diikuti oleh 50 pemuda dari Sabang sampai Merauke. Benar kata orang bijak, bahwa pengalaman merupakan guru terbaik. Pengalaman di GMB memberikan energi positif. Bagaimana tidak, kita ditantang dari Semarang ke Jakarta dengan menggunakan uang hanya Rp.100,000 saja yang disitu letak tantangan kita melawan hambatan dan melatih diri untuk peka juga responsif terhadap lingkungan lingkungan sekitar. Perjalanan itu kami sebut dengan YA.

YA saya di GMB ditemani oleh kak Burhan pemuda asal Pati yang kuliah di Universitas Paramadina dan Ivan asal Jakarta yang kuliah di Universitas Surya. Rute perjalanan kami dari Semarang-Kendal-Brebes-Jakarta. Berbekal dengan uang sekian rupiah dan membawa ransel yang cukup berat kami berangkat menuju Kendal menggunakan transportasi bus. Setibanya di Kendal sekitar pukul 21.00 dan hujan. Kemudian kami berteduh sejenak. Usai hujan sedikit reda kami melanjutkan untuk mencari makan. Bekal kami otomatis berkurang. Kemudian kami menjual baju dan kalender di alun-alun Kendal juga mengamen di sekitar alun-alun. Kami ngamen menggunakan lagu-lagu daerah. Tak menyangka ketika kita ngamen kita dipertemukan oleh ibu yang baik hati memberika kita tambahan bekal yang sangat membantu. 

"Saya memiliki anak seumuran kalian, tapi belum tentu anak saya mau melakukan kegiatan seperti ini. Ini ada bekal untuk kalian ke Jakarta dan kartu nama saya jika kalian ke Semarang, silakan mampir" kata ibu itu. 

Jujur, awalnya kami minder ketika ngamen karena alun-alun sepi usai hujan. Seketika mendengar tanggapan ibu tersebut kami terharu dan semakin semangat. Bergegas kami memesan kereta dengan bekal pemberian ibu itu dari Brebes ke Jakarta. Kemudian kami bermalam di masjid alun-alun Kendal. Bersyukur bersama dua teman saya itu, saya perempuan sendiri diantara tim namun saya merasa terjaga dalam perjalanan. 

Pagi hari setelah kami bermalam di masjid alun-alun, sebagai ucap terimakasih kami membersihkan masjid tersebut. Para warga yang datang ke masjid menanyakan asal kami, tentunya kami memperkenalkan GMB kepada para warga tersebut. Ketika waktu makan kami harus memastikan semua perut terisi karena dalam perjalanan kita harus saling menjaga agar tidak sakit. Berhemat bekal bukan berarti harus menyakiti diri untuk tidak makan. Kemudian untuk menambah bekal kita ngamen lagi sebelum kami melanjutkan perjalanan ke Brebes. 

Perjalanan ke Brebes kami lanjutkan menggunakan bus. Saya yang pegang uang selama perjalanan, kemudian saya sadar uang untuk bayar bus kurang. Akhirnya saya negosiasi agar diberikan potongan harga dan alhamdulillah kami dapat potongan harga ke Brebes. 

Tepatnya di stasiun Brebes kami turun dari bus, kemudian ada pemuda yang tiba-tiba mendatangi. 
"Kalian mau berbagi apa emang? Hei kamu yang cewek biasanya cewek jago menjelaskan. Emang kamu mau berbagi apa?" Pemuda itu bertanya dengan nada tinggi. Sontak saya kaget, awalnya saya mau acuh saja karena saya tak suka dengan cara dia bertanya. Kemudian sejanak konflik batin dari diri, mungkin saya kali ini harus belajar untuk lebih sabar meladeni orang. Mungkin bawaan lapar jadi inginnya marah. 

Tak berpikir lama saya menjelaskan dengan kenalan terlebih dahulu kemudian menjelaskan dari mana kami dan mau kemana kami. Sedikit perdebatan mengenai konotasi dalam berbagi yang tertera jelas dalam kaos yang kami kenakan. Dengan konkrit kami menjelaskan perjalanan kami dan alasan kami melakukan hal-hal kecil dalam perjalanan. 

Kami pun harus melanjutkan perjalanan dan misi di Brebes hingga kami kemudian berpamitan kepada kedua pemuda itu. 

Ketika keluar dari stasiun, apa yang terjadi? Salah pemuda itu mengejar kita dan mengeluarkan makanan dari dalam tasnya untuk kami. Telur asin asli Brebes yang seharusnya dibawa pemuda itu pergi diberikan ke kami. Dari awal yang saya ingin marah sekarang saya merasakan hikmah ketika kita berpikir positif dan mengalahkan diri sendiri. Menjadi pribadi yang ulet, telaten, sabar menjadi pembelajaran saya selanjutnya. 
Alhamdulillah.. 
Perjalanan masih berlanjut yaitu kita keliling alun-alun Brebes. Pada siang hari kita mampir ke warung makan kemudian kita diberi nasi dengan porsi yang mengenyangkan dan dengan harga yang murah. Selanjutnya kami ngamen dan pada malam harinya ada bapak-bapak yang membelikan kami nasi goreng. Di sekitar alun-alun Brebes banyak pengupas bawang di depan kios, kami bergegas turun tangan untuk membantu mereka. Hal kecil bisa kita bagikan kapan saja dan dimana saja. 

Setelah bermalam di masjid alun-alun, perjalann kami lanjutkan ke Jakarta menggunakan kereta api. Setibanya di Jakarta kami melanjutkan serangkaian acara yang mendatangkan para inspiring leaders dalam YLF. 

YLF 2015 dilaksanakan di PP-PON Cibubur selama 7 hari. Kegiatan ini mendatangkan banyak Inspiring Leader dari dalam maupun luar negeri yang dari pengalaman mereka dapatkan kita bisa belajar. Acara YA-YLF akhirnya ditutup dengan culture perfomance mengundang beberapa tamu dari luar forum. 
Selanjutnya, bagaimana pasca YA-YLF?? 
Selama kita mampu menjaga hubungan dengan baik, konektivitas akan tetap terjalin. Dari pengalaman yang menajdi guru terbaik, selanjutnya kita harus membagikan pengalaman tersebut ke sekitar kita. Melanjutkan asa dan cita tuk menjadi diri yang lebih baik. 
GMB pun juga mengadakan homestay ke beberapa negara seperti Belanda, Australia dan Jepang.


So, Will you be the next GMB-ers??? 
DREAM and MAKE it Happen!


Salam, 

Pika

Friday 20 November 2015

(Katanya) Jembatan Cinta


Assalamu'alaikum.. 
Saya mau bercerita nih sedikit tentang pengalaman pertama berkujung ke pulau tidung, kepulauan seribu pada hari minggu 15 November 2015. 
Sehari berkeliling pulau tidung cukup memberikan warna dan hiburan bagi saya diamping harus menjalankan kegiatan survei kegiatan volunteering disini. Bersama sahabat saya bernama mba Yus yang kebetulan warga lokal, kami berkeliling menggunakan sepeda. 

Nah, para sahabat tau ngga di foto saya itu namanya tempat apa? Yaps, di jembatan cinta pulau tidung. Unik ya, selain jembatan cinta di pulau tidung juga ada jembatan galau. wahhhh... 
Kata sahabat saya dahulu jembatan ini belum sekokoh sekarang lohh, masi berbahan kayu yang menjadikan jembatan semakin etnik. Kemudian konon katanya menurut yang saya baca di gapura sebelum menapaki jembatan cinta ini, dahulu ada dua sejoli yang berjalan melewati jembatan ini kemudian cintanya abadi. 
Percaya? 
hehe.. tergantung pendapat masing-masing ya :D Yang jelas saya pribadi suka jembatan cinta karena jembatannya panjang ketika dilewati sehingga kita bisa melihat pemandangan laut yang sangat indah. 
Ayoo ke ibukota dan berkunjung ke pulau tidung. Selagi masih bisa mari nikmati pesona Indonesia

Wednesday 18 November 2015

D.U.I.T (Do'a, Usaha, Ikhtiar, Tawakal)

Alhamdulillah, saya kembali menulis di blog untuk berbagi.. Semoga apa yang menjadi curahan hati saya bisa menjadi pembelajaran untuk semua.


Dalam QS. Alam Nasyroh ayat 4 dan 5 Allah menyampaikan dan sangat tegas bahwa
sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.
Berulang kali saya renungi dan saya ilhami, cerna dan pahami 2 ayat itu sangat lugas dan jelas. Dalam ayat itu memberikan refleksi dan pengingat bagi saya untuk tidak membuang waktu mengeluh saja apalagi ketika dikritik. Kritikan yang membuat kita berkembang.


saya semester 3, posisi saat ini selain menjadi mahasiswa antropologi, saya freelancer menulis juga volunteer aktif di komunitas dan organisas kepemudaan juga saat ini sedang belajar untuk start-up business.
Ada beberapa kegalauan sering mengecam saya, masalah duniawi, ketika networking dan manage good relation ke para kawan2. Sedih sekali ketika hingga sekarang beasiswa saya belum cair. Sudah saya urus berulang kali l, bolak-balik rektorat-bank untuk meminta surat pencairan namun belum juga cair. Nasib kosan masih belum lunas. Sering saya merasakan suatu 'sendiri' dalam ngejalanin semuanya. Disaat yang sama harus profesional. Tiba-tiba di kamar nangis dan berasa capek batin. Minta ke orang tua, mendengarkan kabar dan suaranya saja sudah cukup, gak tega saya minta ke orang tua. Bahkan seharusnya saya yang memberi ke orang tua. Namun saat ini belum mampu. Kapasitas saya belum menjangkau. Mudah2an secepatnya dengan start-up business yang akan menjadi prioritas ini dapat mengayomi semua, keluarga juga kegiatan pengabdian.


Ketika lagi saya pulang dari bank dan ternyata beasiswa belum cair, saya membaca ayat dari alam nasyroh tersebut. Sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. #StopGalau and do something.
Kembali ke prinsip dan pedoman hidup menjadikan hidup lebih tenang dan kegalauan terobati.
Namun dari hal ini tetap InsyaAllah tidak menyurutkan saya dalam berbagi cinta, ya saat ini setiap hari jum'at saya mengunjungi adik asuh, adik asuh saya dia sangat sempurna meskipun fisiknya tidak seperti kita yang normal. Kegiatan ini kembali mengingatkan saya ke adik2 YPAC Malang ketika kegiatan community service dan sekarang memang Allah mengatur segala skenario untuk mempertemukan saya kepada mereka. Mereka mengajarkan saya bersyukur, mereka adik2 saya.


semoga kedepan, segala kegiatan kita barokah dan menjadi amal jariyah kita.

Sunday 1 November 2015

Minutes Meditation

Bersama sayap kecil aku melukiskan torehan mimpi di langit. Sayap kecil yang membuatku terus berjalan dengan memahami keterbatasan dan melawan hambatan. Kecil, namun sayapku akan berkiprah dan terbang dengan kuat. Terbangnya pelan, tak mengapa. Dalam terbang bersama sayap kecil aku belajar akan arti setia kepada orang-orang di sekeliling. Keluarga yang setia menerima ketika pulang dan langit yang setia tersenyum meaki goresan kesalahan mengotori keindahannya.


minutes meditation
hanya sebentar aku menuliskan kisah di buku diary ku. Kadang aku bilang lelah, tapi aku selalu mengatakan bahwa aku semangat dan yakin dalam pilihanku.


Mimpi.. Mimpi dan ambisi
kemudian aku belajar utk dewasa. Tetap aku berjalan dan terbang bersama sayap kecilku. Semakin banyak situasi yang aku hadapi semakin terlatih pula utk berpikir dewasa dan bijak.


tak semua orang akan menyukai kita memang, tapi ingat masih banyak orang yang menyayangi kita. Lantas apakah kemudian kita akan meninggalkan orang2 yang menyayangi kita? Yang kita asumsikan orang itu yang meninggalkan kita.


jangan takut sayang.. Jika dalam sejenak kamu ingin menangis, menangislah. Menaruh gengsi terlalu tinggi dalam diri kemudian berpura2 kamu telah melupakan perasaan itu tak selamanya baik.




Allah akan selalu bersamamu. Pelan dan pelan, sedikit demi sedikit, nikmati semoga anugrah-Nya. Hidup adalah anugrah yang terlalu indah jika kamu ternaungi dalam kesedihan.
maka tersenyumlah, bahagialah, dan berikan senyum ke orang lain.


Bersama segenggam kesetiaan, genggam mimpimu, peluk dan sertakan nama-Nya. Para calon bidadari surga harus mau belajar dan berbagi. Bijak dan dewasa juga tak memandang status dalam bergaul.


Lantas, bagaimana jika dalam terbangnya perempuan itu jatuh cinta? InsyaAllah perempuan baik untuk laki2 baik. Dan laki2 yang akan menjadi jodoh kita kelak akan mampu melihat ketulusan cinta tanpa kita berkata. Jangan mengkhawatirkan ayat Allah, takdir cinta dan jodoh sudah dipersiapkan oleh-Nya .




bismillahirohmanirrohim

Tuesday 20 October 2015

Manis Bukan Permen, Tipis Bukan Keripik #SmescoNV

Sumber : www.facebook.com/tintinchips
diambil pada tanggal 20 Oktober 2015 pada pukul 21:59:41 WIB



Mari menikmati moment bersama dengan penuh makna bersama #tintinchips.
Sebagai generasi muda sudah seharusnya kita mendukung Usaha Kecil Menengah yang berbasis sosial juga mampu menjunjung tinggi nama Indonesia dengan produk yang punya potensi untuk daya saing di era global. Disamping mendukung pangan lokal Indonesia, tintinchips juga menggunakan kemasan yang sangat menunjukkan identitas lokal yaitu Bandung. Ya, berbagai tempat jelajah yang mencirikan Bandung tergambar secara menarik pada kemasan #tintinchips. Memang ide merupakan suatu hal sangat berharga dan mahal harganya apalagi jika ide yang telah diuangkan dalam bentuk realisasi maka luar biasa itu jawabnya. Termasuk ide #smesco untuk mengajak kita untuk menulis juga merupakan realisasi yang sangat luar biasa.
Tahukah kalian, bahan yang digunakan dalam pembuatan kue ini 100% diambil dari perkebunan lokal. Rasa dan kejaminan higienis titinchips pun tak perlu diragukan, pasalnya pelanggan suka membeli kue yang berbentuk tipis ini untuk kalangan anak-anak bahkan hingga tua dan bahannya asli dari perkebunan juga aman dan enak. Tak ada lagi alasan untuk tidak bangga terhadap kekayaan dan potensi sumber daya lokal dan tentunya akan menjadi suatu kebanggaan jika kita bisa memaksimalkan dan menggunakan sumber daya tersebut dalam satu nama Indonesia.

Ketika setiap keping tintinchips masuk mulur lumernya bikin mau dan mau lagi, hmmm sensasinya membahana!

Berbicara mengenai brand #tintinchips ini, dari namanya saja sudah lucu. “Apa sih #tintinchips itu?” pertanyaan itulah yang seketika muncul sebagai kesan pertama para sahabat #tintinchips mencoba mengekspresikan makna dibalik nama keren itu. Penasaran? Mau tahu banget? Nah tintinchips ini dari tintin dan chips. Tintin merupakan nama ibu dari sang pencetus sedangkan chips sendiri hadir sebagai pend eskripsian bentuk kuenya yang tipis seperti kepingan chips. Wahh, keren sekali ya! Bangga Indonesia punya lokal brand . Manis bukan permen, tipis bukan keripik. Bandung punya donk! 

Memang benar kata orang bijak, bahwa manusia hadir untuk saling memberikan cinta dan saling melengkapi. Sama halnya pula yang menjadi salah satu visi dari tintinchips yaitu memberdayaan para ibu dari anak disabilitas sebagai wujud cinta besarnya. Siapa yang tidak terharu dan seketika pasti tergurah semangat kita jika visi kemanusiaan terkandung hadir didalamnya ketika nilai dari belajar tak lepas dari pengabdian. Pastinya dengan kita merealisasikan suatu ide nilai kemanusiaan untuk menciptakan arti dan ketulusan untuk berbagi terselip didalamnya. Jika kita bisa berbagi hari ini, kenapa harus menunggu besok? 

Ingin tahu lebih mendalam mengenai #tintinchips follow @tintinchips di instagram dan selalu ikuti informasi aktual dari SMESCO di website http://www.smescoindonesia.com

Saya bangga akan produk lokal Indonesia. Kamu?



Friday 25 September 2015

Hingga Aku Mati Rasa

Sempat beberapa bulan terakhir aku mengalami perasaan yang teramat membuatku menjadi perempuan yang sangat beruntung, namun disisi lain aku mengalami kekacauan dalam hati dan diriku.
"Aku tidak ingin kamu menikah dengan perempuan lain, jika kau bertanya apa mauku itu jawabannya. Namun jawabanku terkesan egois bukan? Maafkan aku, dua tahun belakangan ini aku jatuh cinta padamu"


Kehadiran lelaki itu datang disaat aku jatuh dalam kehidupan. Kehadirannya membuatku menjadi cinta pada diriku sendiri, menyadari bahwa cinta yang membawa ilusi menghantarkan ku dan aku jatuh cinta padanya. Perasaan dan hati singgah, yang sebelumnya tertutup erat-erat. Apalah, aku pikir aku hanya terlibat dalam drama cinta abal-abal. Awalnya seperti itu. Naun ternyata, jatuh cinta memang cara yang paling mudah dan mengalir untuk bunuh diri. Hingga akhirnya aku selalu menempatkan diriku di dekat orang-orang. Namun saat ini aku sendiri. Air mataku tak terbendung lagi. Tugas kuliah, komunitas, organisasi yang di dalamnya terdapat tanggung jawabku aku tak berani mengatur kembali. Aku takut akan waktu. Waktu terus berjalan. Ketika aku ingat waktu ternyata mendekati akhir tahun kemudian tahun depan. Katanya dia mah menikah. Perasaanku tercabik-cabik. Aku tak bisa berkata apa-apa. Aku hanya ingin sendiri akhir-akhir ini. Anehnya aku mulai mati rasa ketika hidup aku berantakan. Aku mendekatkan diri kepada Sang Kholiq. Apalah daya, selalu hadir sosok laki-laki itu ketika tidur. Mimpi buruk,dia menikah. Ya Tuhan, kenapa aku menjadi lemah begini. Aku tak ngerti dan tak paham bahkan dengan diriku sendiri. Aku menjadi pendiam. Aku mencoba profesional, tapi ternyata aku menuntut diriku menjadi robot. Ya, aku mati rasa.
can you imagine that, a man that already being a part of your life, a man that you dreaming for liffe ahead. Ya Tuhan jika cinta memang harus diperjuangkan, aku tak mampu untuk memperjuangkan cinta ini. Aku sakit namun aku tak merasakan. Jika aku memperjuangkan, kasihan laki-laki itu, he has his rights to choosr his future wife.


Aku mau pergi, tapi tidak bisa. Kata sahabat, jangan biarkan hati mengontrol pikiran disaat seperti ini. Namun aku sekarang sangat tak berdaya, apalagi ketika orang-orang menyebut namanya didepanku. Ingin rasanya aku pergi dan sendiri, dan sering aku terngiang ingin pingsan.
aku belum menemukan solusi, aku harus bagaimana. Love comes naturally, dan aku hanya bisa memperbaiki diri. Aku serahkan pada-Mu. Tak ada masalah yang tak bisa dipecahkan, dan Kau hadirkan masalah beserta solusi. Aku hanya perempuan yang memiliki mimpi dan modal belajar untuk memperbaiki diri, untuk menjadi khalifah di muka bumi dan untuk menjadi ibu yang baik atas titipan-Mu kelak.


aku masih belum tahu, aku harus bagaimana. Aku masih diam...

Monday 14 September 2015

Karena Perempuan akan Menjadi Ibu

Saya belajar dan akan terus belajar. Belajar kepada siapa saja, dimana saja dan kapan saja.


Nikmat dan berkah selalu saya rasakan setiap harinya. Setiap ada pertanyaan hati yang terbesit, Dia selalu memberi petunjuk jawaban. Jawaban ada disekeliling dan membuat saya semakin cinta kepada Allah.


Letaknya di daerah Cileunyi, kabupaten Bandung. Para ibu berjuang keras memberikan yang terbaik untuk anaknya. Anak adalah titipan Sang Ilahi, dan sudah sepantasnya kita semua menjaga titipan-Nya, merawat dan membesarkan dengan memberikan kasih sayang yang utuh. Namun, goncangan bisa jadi menerpa hidup. Tidak mudah untuk berdiri melangkah bagi para ibu untuk menerima anaknya ternyata berkebutuham khusus. Menjadi relawan adalah suatu refleksi bagi saya, termasuk di tempat ini saya belajar merefleksikan diri menjadi ibu kelak, ibu yang tangguh, cekatan, cerdas dan berani.


Saya percaya bertemu dengan kumpulan IKAD (Ikatan Keluarga Anak Disabilitas) bukan suatu yang kebetulan. Skenario sudah ada dan kisah cerita dengan hikmah nyata akan segera terurai.


Inovasi yang sungguh luar biasa ketika hadirnya produk makanan yang bernama tintinchips, Maha Besar Allah ketika manusia hadir untuk bisa saling melengkapi dan berbagi untuk sesama. Hadirnya produk makanan ini dikerjakan oleh para ibu-ibu sebagai salah satu cara perwujudan cinta dan kasih sayang untuk anak mereka, buah hati berkebutuhan khusus yang sebenarnya memiliki IQ diatas rata-rata. Kegigihan dan kerja keras nyata untuk anak tercinta mereka menjadi motivasi. Pagi para ibu mengantar ke sekolah kemudian usai menjemput anak-anaknya sekolah mereka bergelut di dapur tintinchips.
3 hal yang saya ambil dari pengalaman para ibu :
1. Bersyukur, karena kita bisa hadir untuk saling melengkapi
2. Menerima apa adanya dan memberikan cinta yang sempurna untuk anak
3. Menjadi ibu bukan hal yang mudah, pendidik pertama dan utama menjadi amanah untuk menjaga titipan-Nya.


Terimakasih selalu menjadi guru untuk saya belajar



Wednesday 9 September 2015

I Learn from Them

Pengalaman memang guru terbaik untuk mempelajari kehidupan. Baik pengalaman dari diri sendiro ataupun pengalama dari orang lain. Kita bisa belajar dari keduanya.
Tidak pernah terlalu dini dan terlalu terlambat untuk belajar bagaimana menjadi ibu yang baik, mengatur kehidupan keluarga, dan juga belajar untuk lebih sadar bahwa cinta bukan segalanya menjadi modal dalam rumah tangga.


Love is the first, but commitment os the key to move forward


Rumah tangga adalah ranah terkecil dalam pranata sosial. Dasar dan pembekalan untul belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik berasal dari ranah rumah tangga. Kemana tujuan rumah tangga atau keluarga, bagaimana cara kita menjaga harmoni dalam cinta, mengatur keuangan, dan mendidik anak-anak yang dititipkan oleh-Nya.


Pelajaran yang sangat berharga ketika saya mendengar, melihat dan membaca lingkungan sekitar bagaimana mengatur kehidupan rumah tangga termasuk belajar dari keluarga sendiri bahkan orang tua.


Semoga kita bisa senantiasa belajar dan selalu siap menghadapi apapun dengan bijaksana.


Have a great day!

Friday 4 September 2015

Gadis Bersayap Kecil itu...

Aku ingin menuliskannya tentang rahasia lain diantara kehidupan bersama sayap kecilnya itu.
Cinta dan cita memang harus kita terima meski tak datang indah dikeduanya.
 

Tuesday 28 July 2015

Aku untuk Tanah Airku



"Kalau kita bisa mencintai sejuta umat, kenapa kita hanya memilih satu" 

Nama saya Anisa, berasal dari bahasa Arab yang jika diartikan adalah perempuan. Bagi saya cinta adalah suatu hal yang sederhana. Karena cinta itu sederhana tidak ada alasan untuk tidak bisa berbuat apa-apa atas dasar cinta. Begitupun dengan cinta kepada tanah air ini, Indonesia. Setiap langkah dalam hidup selalu memberikan berjuta alasan untuk memberi dan berkontribusi, berbagi dalam kebaikan. Terimakasih kepada orang-orang di sekelilingku yang sungguh luar biasa dalam memberikan energi positif untuk mencintai negeri ku ini, terimakasih kepada kesempatan yang selalu memberikan nilai dan pembelajaran dalam sejatinya umat yang mau belajar, dan terimakasih kepada waktu yang setiap detik menjadi saksi nafas cinta ini.

Menjadi volunteer adalah cara saya untuk mencintai negeri ini. Dengan menjadi volunteer saya dapat belajar banyak hal, bertemu dengan orang-orang yang luar biasa, dan menjadi wadah baktiku untuk negeri tercinta ini. 

Kalau kita bisa mencintai sejuta umat, kenapa kita hanya memilih satu....

Thursday 9 July 2015

“Terima Ndok, 300 ribu hasil keringat bapak”

Sekitar sebulan yang lalu, aku menapaki kembali ibukota setelah sebelumnya di Jatinangor melewati masa UAS semester 2. Seiring berjalannya waktu seiring tumbuh dan berkembangnya diriku, aku ingin menjadi perempuan yang lebih mandiri. Sudah tidak lagi aku memikirkan bagaimana keluarga bisa menghidupi keadaanku, karena pun mereka untuk makan dan kebutuhan sehari-haripun sangat alhamdulillah ketika sudah bisa terpenuhi. Menjadi cita-cita bagi saya, untuk bisa menafkahi dan memberi sebanyak-banyaknya untuk keluarga.

Aku pernah menyesal punya bapak. Belum ada 3 tahun belakangan ini di tanah rantauan aku mulai merasakan indahnya memaafkan dan indahnya memiliki seorang bapak. Bagaimana tidak, bapak menafkahi anaknya dengan hasil jualan togel dan berjudi. Masa kecilku banyak teman-teman dan tetangga yang mengucilkan aku karena pekerjaan bapak. Bahkan sudah menjadi keseharianku mencium bau minuman keras di rumah, membersihkan muntahan bapak di pagi hari, merendam cucian yang sangat bau pula. Maka dari itu aku berjuang keras belajar untuk menjadi anak berprestasi agar bisa mengangkat nama baik keluarga. Buku-buku di rumah yang saat ini tersimpan baik di lemari menjadi saksi perjuangan dan teman terbaik ketika aku sindiri di rumah.

Hati bapak sangat berbanding balik dengan pekerjaan yang sempat dijalaninya selama belasan tahun itu. Bapak mengajarkan saya makna cinta, bahwa mencintai tak sekedar tentang kelebihan tapi juga mencintai kelemahan dan kita hadir untuk melengkapi cinta itu.

I am not ashamed to say that  no man I ever met was my father’s equal, and I never loved any other man as much. Love you Bapak… Akulah anak perempuan semata wayangmu yang akan menjadi kebanggaanmu.

Kisah satu bulan yang lalu, baru aku rasakan keharuannya...

Tak terasa ketika ingat bapak dan ketulusan beliau untuk anak perempuan semata wayangnya ini air mataku menetes. Bapak menjadi semangat juangku, dan aku menjadi semangat juang bapak.

Kisah satu bulan yang lalu, baru aku rasakan keharuannya...

Bapak transfer uang 300 ribu melalui rekening temannya, karena bapak tidak punya rekening di rumah. Sempat mengkhawatirkan uang itu dari perjudian kembali, kemudian bapak telfon dan bilang kalau bapak sudah mendapatkan pekerjaan dari pak Lurah untuk bantu renovasi rumah pak Lurah. Aku tau itu pekerjaan hanya sebentar, dan beberapa hari juga akan selesai. The story and the reason behind that job, indeed he did it for me, her far away daughter. As he also never ending to echoing my name proudly to people’s village. Dan “Terima ndok, 300 ribu hasil keringat bapak”

Aku tidak akan pernah bisa mendeskripsikan kasih sayang bapak ke anaknya, kasih sayang orang tua hingga aku menjadi orang tua, ya menjadi seorang ibu kelak..

Terimakasih Tuhan, aku memiliki bapak yang menerimaku apa adanya. Meskipun aku bukan anak kandungnya, tapi tak kurang dari utuh dan tulus yang beliau berikan. Skenario-Mu begitu indah kurasakan. Do’aku kemudian,aku ingin merasakan sholat bersama bapak, ya aku ingin mengajarkan bapak untuk sholat. Aamiin 

Saturday 6 June 2015

This is Me and This is Real

Everyone has their own way to describe achievement itself. The journey I have taken have been colored by my prior experiences and by what my feeling were in those moments. Being different is nice. Looking back on my a year ago. Crossing the path and create a new path for my life. When my friends decide to reach their university, I decide my self to took gap year. It's mean I've done with my fever pitch , a risk-taker girl who brave daring her self to be different, challenging and being challenged.
In my life I have taken many journey without which I would not have experienced important sharing and trusting. Ignoring people who passed in my past. Act a lonely princess and too confident solving all of problem with my rough skin hand. Act as a mitchie in Camp Rock Movie and said  “This is me and this is real”. Too serious in taking step. Then I realize, too much isn’t good because those too much will hurt so much. Stubborn and always ask another people done the job as well as my imagination without any care with their capacity the people around me. Including capacity in perspective paradigm for the most.
Huge thanks for this gap year who already be my fever pitch in my life. And huge thanks also because already  slap and show me the love is true.
Everything happen for a reason , contextual why I took gap year. I did wrong, I always pretend my self to be okay in all of people. Besides everything will be easier if we together and bonding by love and trust in sharing. Sharing and sharing what happen us is important. What's done isn't done only then let it go. It's a sustainable life story included people in the past for now and future.
That's night I calling my close friend. I started to share what happen to me and the reason why I took gap year. I said “ I'm the only one son who grew up with  the great love by her beloved parents. I don't come from the rich family. My mother  work as a loborer in small factory, while her father was an ex-convict and now unemployment. Now,her parents is in a divorce. Because of that reason I decided to postponed her college, spend a full attention for my family”
At the first I taught that will no one care about me, because this is my problem I should solve by my own. But, they all such great friends who always ready stay behind me to push me moving forward and encourage me when I falling down with love.
This is what life has taught me so far. Keep sharing and connecting to all of the people in my life, they worth for my life.
I'm not lonely princess anymore. I do believe although my life will not going to be easier but my life will going to be worth.

Run

Can we sing with all the voices of the mountains ? Can we paint with all the colors of the wind ?

Love and faith drives her here

She entering the doors, two things are immediately noticeable. The place is rarely empty and seems to consist of maze of rooms.
She just uninvited girl. Leaving with innocent face then. Her heart is beating, her head is throbbing and her hands trembling.
The sound is just like "please voicing this unvoices word"
She look at the mirror "Who am I ? I'm nothing." Then the mirror said, "Be a solution not a problem, be a light not a judge. Run ! Run ! Run !"
That girl dealing to demonstrate
" We go through the journey together. Let's lend our hands, let's make impossible dreams possible !"
Sadly, everybody ignoring.
"My dear, what you need to do is prove it. Just go and make a miracle. You are the flower that blooms in adversity who most rare and beautiful of all. Use opportunity wisely." Mirror said.
"I may not be smart, but somewhere in my secret heart, I know love and faith will find a way." She said then she run.

Monday 1 June 2015

From Thousand Islands for Thousand Miles Journey Towards

Photo by Arnaldi Nasrum

The morning are enchanting universe
It journey has exchanged us of fate and love
Being with you all are miracle that I holding on
Wake up and the wind are welcoming you and me

Photo by Arnaldi Nasrum

Thousand Island... yess, it was my first time visiting this beautiful place. Thousand Island that located in Jakarta has it own richness include culture, nature, food, and kind people. 
I though at the first time I wouldn't be able to rich this place, but I'm lucky being a part of Sahabat Pulau. We did Youth Volunteer Camp and launch House of Hope there. Yuppie, volunteering while traveling. :)
Took about three hours by ship from the Muara Angke to Island. Although we only spent two days there, we enjoy our little trip there. The kids are very smart and attractive. Look deeply into their eyes are full of happiness and gimme much positive spirit. They are such very energetic and creative kids. 
In this island was creating new experience for me, yeah it's was my first time having snorkeling with other volunteers there. Yet, I lil bit afraid due to I'm not expert in swimming.. I'm tying then using safety tools for swimming. 
and I'm very grateful have the chance seeing the scenery under the water. 

Thank God, Your secret for my life are miracle for me... 

From Thousand Islands for thousand miles journey towards then
Realising and knowing that we live as human being, hand in hand in helping each others to make a changes. Being volunteer isn't make us to be a poor person, even creating us to be a rich person, rich of heart and soul for creating love and share it. 


Sunday 31 May 2015

Let it Drown and Sink with Waterfall

Curug Cilawi, Garut, West Java, Indonesia
Photo by Ropika

So hard sometimes when we trying to move yet fearness coming within it. 
We try ourself to believe and keep on faith, yet it's just temporary..gone then
We try to burn it, nothing happen. When your tears wanna come out however you couldn't make it work
Yes! Everyone has their own problem and their own way to solve it. 
Me too as a human being
Then what will you do to face that common feeling? 
Or we just let it..and flowing 

Take a little trip, gain inspiration and eat love

Last week I went to a beautiful place in West Java. The air are still fresh there. Take about a half hour from the street through a path that surround by tea park to reach that place named Curug Cilawi. 
Knowing that in every place there will always have beautiful lesson that I could learn with people or just with the universe and no one being with me. I believe that every place has their own life philosophy and we can make it as a beautiful memories. 
Retracing a big stone and sit. The melody of the water gimme some spirit taking the step up, the step of life indeed. 
I'm so grateful to here, there, and everywhere. I'm so grateful God put me surround by amazing people. And I'm so grateful still could give smile for people surround me. 

Let it Drown and Sink with Waterfall... Sink till we can't reach... Sink till it can't come up... Let it happen to our fearness. 
Let's screaming loudly, singing together, laughing together. The beautiful of Indonesia is too beauty  to enjoy if we just sit and sad. Listen your heart.. keep walking. 

Big thank you for all volunteers and local youth of Karya Mekar village in Garut, thank for the memories :) 
Love you all

Photos by Karya Mekar

Generasi Aktif dan Kreatif dari Pengolahan Barang Bekas


Punya banyak barang bekas di rumah? Kalau dibuang begitu saja tentu akan sayang. Selain menambah tumpukan sampah di sekitar, memanfaatkan barang bekas bisa dijadikan media kreatifitas untuk menjadikan barang tersebut yang lebih berharga. Dari hal sederhana ini bisa dijadikan suatu hal yang luar biasa dengan menumpahkan daya kreatifitas kita. 

Dok. oleh Anisa Nur Ropika

Terkesan sangat sederhana dari botol bekas kita bisa sulap menjadi tempat pensil dengan tambahan torehan cat dan gambar-gambar. Tempat pensil di atas tebuat dari botol bekas dengan di atasnya diberi hiasan dari kerajinan koran bekas. Kegiatan seperti ini sangat seru untuk mengisi waktu luang dan me time. 

Dok. oleh Anisa Nur Ropika

Dok. oleh Anisa Nur Ropika


Sebagai pemuda, mahasiswa, pelajar ataupun orang umum pasti kita selalu update koran untuk mengikuti perkembangan informasi terkini. Dari koran bekas itu bisa dijadikan produk barang yang banyak sekali, salah satunya seperti gambar di atas yaitu bunga mawar. Bisa juga dari kita kreatif memoles koran bekas ini bisa dijadikan kado untuk sahabat tercinta kita. Apalagi menurut saya memberi kado dari sendtuhan tangan kita akan menjadikan kisah indah untuk para sahabat kita. Hadiah yang indpiratif dan kreatif. Ide lain yang bisa diimplementasikan dari koran bekas yaitu bingkai foto, keranjang, bubur kertas yang bisa dijadikan pernak-pernik.
Bersama ini saya mempunyai mimpi agar suatu saat bisa menularkan sedikit hobi ini ke adik-adik Nusantara

Thursday 28 May 2015

Bolehkah Aku Bermimpi ?

Nanti aku akan jadi apa ya ? Apakah aku masih boleh bermimpi ? Apakah lingkunganku berhak membatasi sampai mana mimpiku ?

Pertanyaan diatas mendorong saya utuk mencari jawaban dari dalam diri saya sembari saya merenungi ranah kehidupan saat ini.

Mimpi ? Apa mimpi itu ? Ahh sudahlah, buat apa bermimpi tinggi-tinggi. Lakukan apa yang ada. 

Ada benarnya juga pernyataan itu. Kehidupan yang saat ini saya jalani akhir-akhir ini cukup menguras energi dan menyita waktu saya. Kuliah dan organisasi, kesibukan yang terkadang tanpa kita sadari kesibukan itu membuat kita lupa akan yang namanya mimpi. Sadar atau tidak terlalu banyak organisasi dan di dalam organisasi yang sama itu menciptakan kita berada di tempat nyaman dan itu tidak aman.

Apa sih mimpi itu ? 

Saya belum bisa medefinisikan mimpi itu apa. Hanya ketika saya mencoba menutup mata, justru mata saya semakin terbuka dan merasakan sesuatu yang tiba-tiba muncul dan membuat saya semakin ingin terus melangkah karena saya ketika membuka mata seketika itu merasa kehilangan dan harus saya cari dengan melangkah. Kemudian saya mencoba merangkai artian mimpi, dreams is something that you can feel it as your energy to make you move achieve that dreams. Dreams such a power. 

(to be continued)

Thursday 14 May 2015

Aku Belajar dan Akan Terus Belajar

Usiaku kini memasuki usia dewasa...
Selama 20 tahun ini banyak hadiah yang aku peroleh, hadiah bertemu orang-orang hebat yang selalu menginspirasi dan memberiku semangat untuk menggapai mimpi, hadiah dari kesalahan yang aku perbuat yang kemudian aku mengambil hikmah dan menjadi tamparan untuk aku agar selalu mau belajar dan memperbaiki diri.
Di kepala dua ini aku ingin lebih menjadi pribadi yang bijak dalam menghadapai cobaan dan tantangan hidup, semangat menggapai mimpi dan berhasil menuju ridho-Nya. Aku ingin kembali memeluk keluargaku, memberi perhatian dan cinta yang seharusnya aku berikan sejak kala itu. Namun, kurasa aku belum terlambat. Keluargaku memang sederhana, namun semangat dan cinta kasih yang mereka berikan kepadaku amat mahal.
Sejenak kuingat masa kecilku di kampung halaman, Magetan. Aku pernah jualan untuk membeli sepeda. Sebenarnya kalau itu aku sudah memiliki sepeda namun kecil karena keterbatasan biaya untuk membeli. Sepeda itu aku kayuh tiap hari dan sepeda itu menjadi sahabat baikku yang selalu menemani hari-harinya berangkat ke sekolah, menuntut ilmu dan menggapai mimpi. Uang jajan sehari-hari aku tabung dan membantu ibuk jualan es lilin juga jajanan kecil yang aku jual di sekolah dan di TPA. Latar belakang keluargaku sederhana, ayahku kala itu adalah penjual togel, dan maaf tak sepantasnya aku bilang begini namun ini yang aku alami. Ayahku memang seperti itu, jika aku bicara tentang ayah mungkin tetanggaku mengetahui lebih tentang segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki ayahku. Namun, ayahku adalah pahlawan yang sangat baik. Teman  bergurau dan curhat sambil menikmati terbenamnya matahari, juga teman ngopi di pagi hari usai aku beres-beres rumah dan masak bersama ibu. Aku rindu kenangan masa kecilku itu.
Ketika SMA aku pergi meninggalakn rumah yang beralaskan tanah itu ke kota orang lain, Malang yang berada di Jawa Timur. Itulah awal mulanya aku merasakan keajaiban hidup, bahwa gadis sepertiku bisa dan berani pergi jauh. Alasannya karena aku punya mimpi yang harus aku perjuangkan. Sejujurnya di SMA yang menurutku mewah itu aku merasa paling kampungan. Mengobati rasa minder tidak mudah olehku. Dan ditambah cobaan, berita buruk yang menimpa keluargaku ketika aku mendengar ayahku masuk penjara. Aku pulang dan kulihat rumahku tak beralaskan tanah lagi, syukur alhamdulillah pemerintah membantu memperbaiki bangunan rumahku, rumah ayah dan ibuku. Aku ingin minta maaf kepada ibu, seringkali aku malu membawa teman ke rumah karena rumahku jelek. Ibu, maafkan anakmu belum pandai bersyukur. Ya, aku ingin membawa teman-temanku main ke rumah agar ibu melihat aku sekarang memiliki teman banyak di tanah rantauan Teman yang hebat yang berani mimpi besar dan berusaha kerja keras untuk mencapainya.
Perjalanan kehidupan membantu aku membuka mata hati dan pikiranku, bahwa masih banyak diluar sana yang belum seberuntung kita.
Usai SMA aku lanjut menghilangkan diri ke ibukota. Kala itu aku agak stress, karena aku gagal tes asih perguruan tinggi, sempat kena pelecehan seksual di Surabaya oleh om sendiri (namun aku memaafkannya karena aku memaafkan masa laluku) , ayah ibuk di Magetan kala itu hampir urus surat penceraian karena kendala biaya akhirnya tidak jadi cerai, ayah ibuk di Magetan membisu satu sama lain, aku pergi ke rumah Blora mengurung diri di kamar sambil menangis yang kebetulan disana susah sinyal.
Aku pergi ke ibukota, aku bersama keluarga kandungku. Aku bekerja mencari uang, mengenakan kemeja dan wedges setiap harinya kemudian ke kantor. Ya, aku termasuk orang yang beruntung bisa kerja ditempat adem meskipun aku sering kedinginan di kantor. Sayangnya, mimpi menghantuiku. Aku resign dari kantor dan kembali aku ingin bersekolah.
Baru sejak aku lulus sekolah dan menghilangkan diri ke Jakarta, aku menemukan seorang teman yang senantiasa mau menjadi pendengarku, yang saat ini hatiku berlabuh kepadanya.
Sekarang, aku tinggal di Sumedang.Aku berkomitmen kepada diri sendiri akan selalu terus belajar. Masa lalu menyakitkan, namun modal bagiku untuk terus berlari mengejar mimpiku. Dalam bulan ini, adikku di Blora akan melahirkan. Sakit, ketika aku mendengar dia ya begitulah, tak sanggup aku cerita disini. Bulan ini sepupu perempuanku di Puncak menikah. Aku mau bilang sebenarnya aku sedih melihat keadaan keluarga seperti ini. Putus sekolah kemudian memilih menikah. Aku pun kecewa pada diriku sendiri, aku tak mampu membimbing adik2ku, tak berada disampingnya disaat mereka butuh, dan aku pergi dan selalu pergi.
Aku belajar dan akan terus belajar...
Hanya satu yang aku inginkan, aku igin terus berusaha memperbaiki diri. Bukan dendam masa lalu yang menjadi modal, melainkan cinta yang kuhadirkan senantiasa.
Sementara... aku sangat menyayangi perjalanan kehidupan ini, aku adalah perempuan yang paling beruntung. Terimakasih Tuhan

Monday 11 May 2015

Real Friends will Support You, Just the Way You Are

Sometimes, we might getting lost, feel lonely, and can't deny the fear..
Niat sederhana yang hanya bermodalkan ketulusan terkadang membuat orang lain berekspektasi lebih. Mereka pun bisa jadi mengeluarkan suaranya untuk memintamu melakukan lebih, sedang kamu hanya memiliki niat dan ketulusan juga hal lain yang harus kamu prioritaskan. Hal lain yang lebih sesuai dengan visi kehidupan kamu, serta hal yang yang membuatmu lebih bahagia jika kamu melakukannya bersama orang-orang yang kamu buat bahagia pula.
Tak usah menyanggah, lingkungan menolakmu karena sebelumnya lingkungan menerimamu dengan modal niat dan ketulusan yang kamu ini. Jadikan hal tersebut sebagai evaluasi yang membangun dan membentuk jati diri kamu. Ini adalah proses kehidupan, tak selamanya kamu benar dan tak selamanya kamu salah. Semua saling belajar. Dengarkan dan evaluasi dirimu, cobalah untuk memperbaiki diri, komunikasikan dengan baik dan yang paling penting jujur tidak hanya kepada orang lain tetapi juga kepada diri kamu sendiri.
Kehidupan ini penuh dengan filosofi, menanyakan dan dengan bertanya kemudian menghasilkan tindakan akan membuat kita menjadi orang yang lebih bijaksana.
Jangan takut bilang tidak di suatu kepentingan yang sekiranya kamu tidak siap untuk memprioritaskan hal itu. Namun, tetaplah sebisa mungkin mengulurkan tangan dengan hati untuk membantu selama kebaikan adalah tujuannya.
Jangan takut ketika mulai banyak teman yang meninggalkanmu, karena dengan begitu kamu belajar mana teman yang bisa menerima kamu apa adanya, atau bahkan kalau pun tidak ada, kamu tetap ada bersama dirimu yang tetap bisa bahagia.

Sunday 10 May 2015

Mencintai Dia

Mulut tiba2 terbungkam, sepatah katapun tak bisa terungkap.. entah mengapa.

Ku kira, aku tak akan bisa memiliki waktu bersamanya dan hanya bisa melihat memperhatikannya dari jauh sembari curi-curi perhatian.Sejujurnya aku berusaha sekali untuk menetralisir perasaan ini.Tapi ini datang sendiri, dan kemudian aku biarkan datang.
Deg-degan, ketika aku melihat ternyata ketika di kapal dia duduk di depanku, kami berhadapan.
Seperti ada perang di kepala yang yang menyuruhku untuk memulai perbincangan. Ya, akhirnya mau tak mau aku harus mulai ngobrol sebelum akhirnya jarak lagi yang memisahkan kita.
Betapa bahagia melihat senyum ketawanya, aku sayang ke dia. Aku tenang melihat dia baik-baik saja. Semangatnya masih terus membara untuk selalu berbagi dan menginspirasi yang lainnya. Celoteh dan geguyonanpun akhirnya juga terus mengiring pejalanan kami menuju ke kota. Bahkan yang aku tau dia lebih sering tidur di perjalanan. Kemudian, aku senang dia tiduran sejenak di atas tas yang ada di pangkuanku. 

Belajar tentang Cinta

Dengan mencintaimu aku lebih bisa belajar untuk mencintaiku diriku sendiri.

Seakan tak mau mau melewatkan sedetikpun moment bersamamu. Bagaimana tidak, sudah lama kita tak jumpa. Memikirkanmu, memberi perhatian, mengkhawatirkanmu sudah menjadi makanan sehari-hariku. Apa daya jika aku ternyata 'kikuk' seketika ketika berada di dekatmu. Berulang kali aku menyanggah dan tidak menerima kenyataan kalau aku sering kali salah tingkah, curi perhatian ke kamu, entah kamu sadar atau tidak. Aku rasa mungkin kamu akan membalas dengan senyum ketawa yang semakin membuatku gemas. Hampir dua tahun aku mengenalmu hai om preman.
Ketika aku ingin memeluk tanpa memelukmu, kamu sudah memberikan pelukan kiasan itu lebih awal. 

Thursday 16 April 2015

Menikah

Menurut saya tak ada salahnya jika kita sudah berpikir dan memikirkan rencana menikah dari sekarang. Karena sejatinya menikah itu juga termasuk cita-cita. Allah sudah menyiapkan jodoh bagi kta masing-masing. Kita hanya bisa berd'a dan berusaha semoga bisa menjadi prbadi yang lebih baik agar kelak jodoh kita nanti adalah yang terbaik dan bisa melengkapi kekurangan yang kita miliki, membina keluarga yang sakinah mawadah warahmah di dunia dan akhirat. Aamiin YRA

Di usia muda in, mumpung belum kita menikah apa saja yang harus kita siapkan ? terutama mungkin bagi kita yang perempuan :)
1. Bagi yang status kita mahasiswa, banyak sekali tantangan yang kta hadapi terutama yang menggoyahkan iman kita. Banyak pemikiran masuk begitu saja, kalau kita tdak punya prinsip maka iman kita akan tentu goyah bahkan kita bisa terjerumus. Kuncinya adalah keep istiqomah, niatkan dan ingat kembali visi hidup kita. Ingin jadi perempuan yang seperti apa kita ? Karena dari hari ke hari kita belajar dan terus belajar. Hari ini pun juga harus lebih baik dari hari kemarin agar kita masuk dalam golongan yang beruntuh. Barakallah, semoga Allah senantiasa menjaga kita yah :)
Karena jika kita bisa bertahan dan mampu menjadi pribadi yang lebih baik, InsyaAllah jodoh yng ada dalam hembusan do'a kita akan dijabah oleh Alla
2. Belajar ngaji kalau belum bisa ngaji. Kalau yang sudah bisa ngaji, tetap teruslah mengaji dan mengkaji isi al-qur'an.Salah satu caranya dengan kut bimbingan. Saya setap seminggu sekali meluangkan waktu untuk bimbingan Islam termasuk bimbingan al-qur'an. Sudah saatnya kita tahu amanah dan peran kita hidup. Hingga kemudian kita nanti kalau sudah menjadi ibu, kita juga bisa menyampaikan ilmu yang sangat bermanfaat ini ke anak-anak kita.
3. Hormat kepada ibu dan selalu minta do;a restu ibu. Surga ada di bawah telapak kaki ibu. Dengan bantuan do'a ibu banyak sekali keajaiban yang nyata adanya. Termasuk jodoh kita bisa didekatkan ketika dibantu do'a ibu. Aamiin YRA. juga tentunya dengan kita dekat dengan ibu kita, kita tentu akan bisa belajar bagaimana menjadi ibu yang baik, mendidik anak-anak dan melengkapi suami dalam membina rumah tangga.
4. Tugas kita menjadi seorang ibu kelak tidak mudah. Selain agama kita harus dperkuat, kita para perempuan yang masih muda ini harus sudah bisa belajar manajemen hidup dengan baik. Mulai dari mengatur diri sendiri, termasuk dalam pengeluaran keungan. Jangan boros yahhh :) Apalag sudah umum sekali istilah 'hedon' di kalangan mahasiswa. Kontrol diri kita, buat diri kita pandai memilah  memilih kebutuhan secara kreatif. Meskipun nanti suami membantu menafkahi kita, namun jangan menggantungkan itu. Lebih baik nanti nafkah yang diberi suami bisa ditabung dan bisa dijadikan modal bisnis keluarga.
5. Jangan malu meskipun sekarang belum punya pacar. Apa yang kita cari bukan pacar. Umur saya 19 tahun hampir 20 tahun dan saya belum pernah pacaran. Tetap jaga kecantikan pribadi kita, jangan hanya pandai bersolek untuk mempercantik penampilan semata. Kalau kita sudah cantik hati kita harus lebih cantik. Dan tetaplah welcome kepada kaum Adam, jangan buat mereka takut mendekati kita namun kta harus punya prinsip. Tetaplah mencoba menjadi pendengar yang baik bagi teman-teman lelaki.
6. Memikirkan dana pernikahan dan mulai menabung. Never too early to start. :) Saya pribadi lebih senang bersinergi masalah dana dengan calon suami kelak. Karena kalau dari awal kita bisa saling melengkapi, hubungan rumah tangga tentunya kelak akan menjadi lebih kokoh. InsyaAllah
7. Ikut organisasi/komunitas. Karena dengan ikut kegiatan seperti itu, kita akan terbiasa menghadapi berbagai macam karakter orang, jadi nant kita juga akan lebih fleksibel jika bertemu dengan teman-teman dari suami kita kelak. Saran, ikut organisasi/komunitas yng ada anak-anak kecilnya dan pengabdian masyarakat. Karena saya merasakan sendiri, itu suatu katalisator agar kita bisa lebih dewasa dan lebih bijak. Melatih kita menjad pendengar yang baik juga wadah kita belajar untuk membimbing anak-anak kita kelak. Bahkan konon katanya ada temen saya yang bilang kalau mendidik anak harus dipersiapkan 20 tahun sebelum anak itu lahir lo :)
8. Berdo'a dan selalu berusaha memperbaiki diri setiap harinya

:) 

Monday 6 April 2015

Say Hello to Next Forum will be ;)

Helloo..
Sorry for make very long time for the update.
So happy with many feeling indeed one step reaching the next stairs will coming soon. Yup, I'm so glad to hear that I'm one of 55 youth in Indonesia for joining Youth Adventure and Youth Leaders Forum. This event held by Gerakan Mari Berbagi. 54 other youth and I got this chance to sharing next ideas for Indonesia better.
I just want to let you know that actually I was not really sure at the first time for applying this event. Because I just want to focus on my study in college. Yet, it's because of silaturahim. Yes, last month before I going to applied this forum, one of my big sister in Indonesian University told and ask me to apply this event. She motivate me and help me to raising my confident up. And yes, after many passed many phases of the test I DID :) Alhamdulillah.
For me this is a challenge for me, manage all my activities onward without ignoring study as my main duty as college student.
Still a dreams for me that someday I could represent Indonesia for joining International Forum. As I'm the believer of miracle and hard working, I will it as well :)
Thank you and see ya 

Friday 20 February 2015

So guess.. 
What gotta I write now ? 
Sebenarnya suatu hal yang sangat kutakuti ketika aku sadar posisi raga dana jiwaku yang 'terdampar' saat ini. Dengan keadaan yang masih tak bisa aku menyangkalnya ketika memori-memori masa lalu kembali terungkap. Bahkan sebagian masa lalu yang ingin aku ubah haluannya sedikit demi sedikit itu membuatku semakin tak berdaya karena tak kunjung membuahkan hasil. Ingin rasanya aku berteriak karena aku merasakan rintihan dalam hati ini yang seolah-olah aku mengatakan aku sendiri melangkah di kehidupan yang kejam ini dan aku diambang putus asa.
Apa kesibukanku akhir-akhir ini ?
Aku sibuk mendekatkan diri kepada Sang Ilahi. Meraungi amanah kehidupan yang seharusnya aku jalani saat ini. Namun hanya sebagaian kecil yang aku jalani.
Sebenarnya ini berkaitan erat dengan kerinduan bapak dan ibuk di Magetan, beserta panjatan do'a yang muncul disetiap hela napas usai sholat. Wajah polos ini masih berusaha memberikan sinar senyum dengan imutnya meskipun batin mengoyak seketika ketika aku melihat betapa bahagia teman-teman dengan orang tuanya yang begitu siap dan setia mendukungnya dalam setiap langkah meraih cita dan cinta mereka. Sedangkan aku sudah terbiasa menjalani dan berjalan sendiri dalam menggapai asa. Sejujurnya aku iri dengan mereka, mereka yang selalu diperhatiin dengan orang tua mereka, selalu diingatkan dengan segala petuah dan nasihat yang menjadi bimbingan mereka, juga selalu diberikan berbagai fasilitas sebagai salah satu bentuk kasih sayang orang tua ke mereka.
Pengalamanku tidak begitu banyak dalam menyelami kehidupan. Baru segelintir yang aku kenal dan sering kali aku melakukan kesalahan hingga tak jarang aku menghukum diriku sendiri sebagai bentuk jera dan evaluasi untuk yang lebih baik. Ambisiku memang besar karena aku tidak mau perjuanganku biasa-biasa saja untuk meraih mimpiku yang tak terbatas itu. Mengintip dunia ini berhasil membuatku sontak dan terkejut hingga kemudian aku mencoba bangkit dan tidak menundukkan kepala lagi untuk mencari jati diri dan menciptakan nasib itu. Aku bukan lari dari kenyataan, tapi aku mencari kenyataan menurut versiku sendiri. Aku percaya kehidupan yang berakhir indah tidak hanya ada di dalam dunia dongeng. Namun aku akan membuktikannya suatu hari nanti kehidupanku akan berakhir lebih indah dibandingan dunia dongeng.
Katanya keadaan lingkungan kita menjadi faktor yang penting untuk memilih dan mengambil keputusan kemudian menjalaninya. Karena aku memang keras kepala, aku berani bilang kalau sebenarnya aku tidak suka dengan keadaan kampung halamanku di Magetan. Jujur saja, aku merasa terisolasi dan dikucilkan di kampung hanya karena keadaan orang tuaku saat ini. Maaf aku menulisnya disini, karena aku tidak mau hidupku terus-terusan sepeti dalam persembunyian. Aku ingin bebas dan bahagia. Orang tuaku saat ini sudah tidak hamonis kembali. Ibuk sudah memiliki pacar barunya dan aku sempat dikenalkan ke pacara barunya itu. Kemudian bapak yang telah menjadi seorang nara pidana. Bapak yang sangat aku sayang. Bapak yang sangat berkorban besar di pertumbuhan dan pendidikanku.

Wednesday 18 February 2015

Pelajaran Perjalanan

Perjalanan hidup mengajarkan kita banyak hal. Bertemu dengan orang baru kemudian menjalin silaturahim dan mendapatkan motivasi berikut inspirasi untuk terus melangkah. Dari gelas kosong, pelan-pelan terisi dan tidak akan kita biarkan gelas itu penuh. Jalan hidup memang pilihan yang bergantung pada tujuan dan mimpi yang ingin kita capai. Bahkan jalan hidup yang telah kita pilihpun bisa jadi berubah. Suara hati menjadi kunci langkah mana yang arus dijalani. Tidak ada yang namanya mendapatkan buah tanpa kita memetiknya dan menerima getahnya. Bahkan ketika kita bisa memetik dan menerima getahnya pun kita belum tentu mendapatkan buah apa yang kita inginkan. Sama halnya dengan hidup ini. Pembelajaran untuk terus mengevaluasi dan terus berusaha akan membuahkan suatu arti yang dapat dikenang hingga mati.

Thursday 12 February 2015

Sosok 'Cermin' itu

Pemuda yang sempat aku kagumi juga aku ‘kasihani’ itu sempat mengisi menarik perhatianku setahun belakang ini, semenjak aku pertama kali mengenalnya di kaki Gunung itu. Tak begitu tampan dan orangnya sederhana. Namun, ruang hati yang kosong sepat terisi oleh kehadirannya. Kehadirannya membuatku menjadi lebih mencintai diriku sendiri. Bahkan juga mencintai dirinya. Hal yang sangat aku resahkan dan aku takutkan adalah tentang perasaanku kepada pemuda. Apalagi pemuda itu, pemuda yang merantau dari tanah Daeng dan aku pemudi yang merantau dari tanah Jawa. Aku tak tahu apa yang akan terjadi esok dan hari-hari berikutnya. Karena aku takut akan perasaan cinta ini. Aku meninggalkannya sementara. Tedengar bodoh, sosok yang membantuku menjadi perempuan yang lebih baik malah aku menjauhinya. Aku hanya tidak ini tenggelam dalam perasaan cinta. Seharusnya aku biasa saja sama dia. Tapi, perempuan memang identik dengan perasaannya. Dan aku perempuan biasa yang masih belajar memahami dan memaknai perasaan. Aku menjauhinya. Dialah pemuda yang ditunggu bangsa ini. Mimpinya juga amat tinggi dan perjuangan dia juga begitu hebat. Namun aku kasihan ke dia. Mendo’akannya dalam hati, itu yang bisa aku lakukan. Berdo’a agar yang dia impikan menjadi kenyataan dan dia diberi kesabaran dan kekuatan dalam menapaki kehidupannya untuk membuat sejarah baru yang tidak bisa dilupakan. Aku menyayanginya, sangat menyayanginya. Karena itu aku menjauhinya. Aku tidak mau kehadiranku mengganggunya. Namun, diam-diam aku masih memperhatikannya. Terdengar lancang mungkin bagaimana cara aku memperhatikannya. Aku  mencoba selalu mencari tau kemana dia pergi dan dengan alasan apa dia pergi tanpa aku bertanya padanya. Ah, nanti saja aku bercerita tentang perilaku tidak sopanku ini kepada dia langsung. Karena aku mengkhawatirkannya, termasuk pemuda yang terbesit di benakku ketika bangun tidur adalah dia. Sesekali air mata yang menetes, karena aku merindukannya. Merindukan tawa, senyum , gaya kenakanak-kanakan yang begitu lucu, dengkuran tidurnya, bandel, muka polosnya yang begitu menggemaskan, ekspresi ketika dia marah karena pehatian dan sempat membuatku amat ketakutan kemudian dia senyum tiba-tiba dan membuatku ketawa. Usia kami berbeda jauh tapi juga sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya 6 tahun. Aku masih mau semester 2, masa studi yang aku lalui masih panjang dan aku juga butuh berjuang dengan kehidupanku dan meraih segala mimpi untuk mengubah nasib keluargaku menjadi lebih baik. Dia dalam kiprahnya memulai dan membangun bisnis juga mudah-mudahan dia melanjutkan studinya. Aku tidak bisa menebak dan tidak bisa mengira-ngira bagaimana perasaan dia ke aku. Dia amat dingin namun aku nyaman bercerita dan menceritakan segala hal ke dia, aku suka ketika aku menaruh perhatianku ke dia. Tapi sebenarnya, aku minder karena aku bukan siapa-siapa. Dan pasti ada perempuan lain yang dia kagumi juga menjadi semangat hidupnya saat ini. Dia memberiku lebih, namun aku tidak bisa memberinya apa-apa. Karena itu aku menjauhinya…

Aku berharap aku bisa menjadi perempuan yang lebih bisa mandiri dan tidak ‘manja’ ke dia. Dalam diam aku mendo’akannya dan diam-diam aku masih berusaha untuk memperhatikannya. Tuhan, jagalah pemuda itu, buat senyum dan semangatnya terus berkobar. Lindungi dia dari kejamnya realita dunia ini. Kuatkan dia ketika dia merasakan kegundahan dalam hidupnya. 

Monday 9 February 2015

Maafkan Embak Adikku...

Tuhan, apa salahku ? Bantu aku untuk mengevaluasi dan untuk menjalani kehidupan yang penuh terkaan ini. Merantau memang bukan pilihanku namun ini kebutuhanku melihat keadaan keluargaku yang butuh perubahan yang lebih baik. Aku menyayangi mereka, lebih dari aku menyayangi diriku sendiri.
Mengapa ini terjadi kepada keluargaku ?
Terpaan ini hidup begitu berat aku rasakan. Rasanya getir dan pedih sekali  namun keadaan seakan-akan menyuruhku untuk tetap tersenyum dengan wajah polos walau sebenarnya itu suatu kebohongan besar.
Niat awal yang menjad komitmenku aku jalani hingga sekarang. Bertubi-tubi kegagalan aku hadapi dan ribuan kilo jalan aku berjalan bahkan berlari. Dengan cinta penuh demi keadaan keluarga keluarga aku bertahan. Namun sekali lagi, semangatku tergoyahkan. Aku malu dan sangat malu. ‘Musibah’ itu datang kepada keluargaku. Aku mencoba dan terus  mencoba sekuat hati dan tenaga untuk menciptakan nama baik keluarga, namun seakan-akan ‘karma’ itu uterus menghampiri dan membisikkan kata sia-sia kepadaku. Awalnya aku tak begitu peduli dan masih terus berjalan apapun yang terjadi. Namun, aku memertimbangkan ulang, apakah niat dan perjuangan aku jalani sekarang sia-sia ? atau langkah yang aku ambil ini salah ? Namun bukankah suara hati itu tidak pernah berbohong.
Mulut ini tidak pernah berhenti untuk berdo’a agar semua dipermudah dan keadaan keluargaku semakin membaik. Memang aku hanya gadis yang mencoba merantau dengan modal pura-pura berani, tapi aku berharap semua tak sia-sia.
Karma… atau mungkin akulah sosok karma tersebut ?
Entahlah, bantu aku untuk menjawab teka-teki kehidupan ini.
Maafkan aku, aku belum bisa menjadi anak yang baik dan kakak yang baik untuk adik-adikku. Bahkan sering kali aku tidak memperhatikan mereka. Mungkin kejadian itu tidak akan terjadi jika aku mampu mengimbangi dan mencurahkan rasa kasih dan sayang ini dengan perhatian yang lebih. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Aku sedih.. aku merasa dihantui dengan segala kesalahan yang tak mampu mengemban amanah ini. Hari-hariku malah disibukkan dengan duniaku saat ini. Tuhan, maafkan aku…
Adikku, akan menikah bulan depan. Kehidupan memang seperti halnya panggung sandiwara. Awalnya aku tak percaya mendengar berita ini. Namun, ternyata ini realita. Aku tak tahu harus bahagia atau sedih. Aku bersyukur karena dia telah bertemu jodohnya, dan semoga lelaki itu memang jodohnya yang mampu melindungi adikku. Namun, air mataku masih mengalir, aku tak percaya hal itu terjadi kepada adikku. Terdengar aku menceritakan aib. Aku mencintai dia, adikku lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Ketika bersamanya aku rela mengorbankan seluruh 24 jam ku dalam sehari untuk dia. Meskipun begitu tak selamanya aku bisa bersamanya, keadaan menuntutku untuk pergi dan mencari harapan baru untuk membangun kehidupan keluarga yang lebih baik. Kali ini aku merasa gagal menjadi kakak yang baik, rasa perhatian ke adikku berkurang semenjak aku meninggalkan kampung halaman. Duniaku mengalihkan perhatianku ke dia. Maafkan embak adikku, embak tidak bisa memperhatikanmu dengan baik, embak tidak bisa memberikan cinta dan kasih sayang sesuai yang kamu harapkan. Hingga malah kamu terjerumus ke pergaulan di kehidupan realita yang begitu bebas. Seharusnya embak ada disampingmu selalu untuk membantu mengingatkan dan melindungimu dalam setiap langkah kehidupanmu.
Nasi sudah menjadi bubur. Apa daya aku sudah tidak bisa berperan sebagai kakak yang akan selalu ada disampingnya. Dan aku juga harus mengubur mimpiku untuk adikku.  Sebentar lagi dia akan bersama suaminya dan kehidupan baru akan dia jalaninya. Mulut dan hatiku akan terus berdo’a untuk dia. Aku sayang adikku.  Maafkan embak adikku...


Sunday 8 February 2015

Mimpiku bersama #DjakartaYouth

Ya benar... aku memang gadis yang berasal dari kampung yang semenjak SMA meninggalkan kampung halaman untuk merantau demi pendidikan dan masa depan yang lebih baik. Hingga kemudian perjalanan hidupku aku dipertemukan di suatu tempat dimana aku mewakili Ibukota. Suatu kehormatan karena segala curahan hati, ide dari inspirasi didengar dan dianggap. Juga suatu tantangan baru untuk saya bisa mengenal, belajar lebih dekat di Ibukota.
Jiwaku masih setia bersama ku untuk memberikan semangat dan cintanya.
Dimana ada niatdisitu ada jalan, hingga kemudian aku bersama teman-teman di Jakarta menggagas Djakarta Youth Community (Komunitas Pemuda Jakarta)
Penjelajahanku belum selesai dan tidak akan pernah usai hingga aku mati, bahkan ketika batinku merintih dengan keadaan yang aku hadapi sekarang aku masih mau mencoba dan terus mencoba beregerak hingga jalan selanjutnya bisa aku temukan.
Bersama Djakarta Youth Community aku menaruh mimpi untuk Pemuda Jakarta bergerak bersama mencoba melihat tidak hanya sekedar melirik atas segala keadaan yang terjadi di Ibukota. Tidak hanya sekedar mengkritik dan mengeluh tapi juga memberi solusi penuh dan mau bergabung. Bergabung yang tidak hanya sebagai 'formalitas' pernah berkontribusi namun tulus dari hati. Imbalan memang tidak ada, namun bukankah menjadi volunteer itu indah ? Bagiku menjadi volunteer mengajarkanku untuk bersyukur. Ya, sudah dari SMA aku dididik menjadi volunteer dan aku menemukan duniaku yang begitu indah disana.
Keberadaanku di Jakarta bersama Djakarta Youth Community dan aku menaruh mimpi besar disana

Dalam Diam yang Didengar

Tatkala sore itu seusai hujan mengguyur kampung domisili aku saat ini, aku sejenak duduk dan berdo'a dengan penuh harap agar hidup ini bisa aku jalani dengan penuh rasa syukur dan Tuhan mau memaafkan masa laluku.
Aku mengikhlaskan semua masa lalu dan kembali ke jajahan hidup yang harus aku jalani dengan banyak resiko dan tantangan yang aku hadapi. Mungkin ini adalah proses untuk mendewasakan aku dan membuka mata hatiku untuk tidak sekedar melirik tapi melihat dengan hati apa yang terjadi pada diriku ini. Sekilas aku bertanya kepada diriku, untuk apa aku berjalan, berlari, ketika jatuh harus bangun dan terus berlanjut demikian. Bahkan aku juga melihat sekelilingku mereka orang-orang yang aku lihat dengan mulus mereka melewati kehidupan mereka. Atau mungkin hanya pandanganku saja ?
Eksistensi.. Kita butuh eksistensi untuk hidup.
Untuk apa berjalan tanpa tujuan ? Tapi batinku terus bergetar dan memaksa aku berdiri dan tidak mengeluh.
Status di KTP sekarang sudah menjadi anak Ibukota. Namun apa yang sudah aku lakukan ? Apa yang sudah sumbangsihkan untuk Ibukota Indonesia-ku ?
Aku masih mencoba untuk tegar, melakukan apa yang bisa aku lakukan untuk menjadi orang yang lebih baik demi tanah air tercinta.
Kuanggap perjuanganku sia-sia. Suaraku tak lagi didengar, dan banyak orang yang menggantungkan harapanku (mungkin) dan mengabaikanku.
Tapi, tiba-tiba aku menerima pesan singkat dari salah satu rekan di NTB. Really thanks to her for being notice me and appreciate my work on helping children around Indonesia to reach their best education.
Tuhan, betapa cepat engkau menjawab do'aku, 

Monday 26 January 2015

Merasa Berbeda

Being different could be good things but for me being different also like breaking my heart.
Berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain memang awalnya bukan hal yang aku inginkan. Aku ingin hidup baik-baik saja seperti apa yang aku impikan ketika aku berangan. Namun, berpindah dari satu tempat ke tempat lain adalah kebutuhanku dan Tuhan menyuruhku untuk berpindah.
Tidak sedikit tempat baru yang aku singgahi dan orang baru yang aku temui. Ada beberapa dari mereka berkata kalau aku berbeda dan aku bertanya bagaimana mereka mengetahui hal itu ketika bahkan kta baru pertama kali bertemu dan orang itu juga bukan orang yang hidup di anganku. Mereka bilang kata sorot mata ini tajam. Kemudian aku pergi dan jalan kaki. Memang jalan kaki adalah kesenanganku. Karena aku suka sekali ketika aku melihat kaki ini bisa berjalan beitu cepat dan menghindari kotoran dan kerikil jalanan.

Pergi ke suatu tempat baru mereka tidak berkata apa-apa dan aku berpikir awalnya aku sama dengan mereka, namun ketika pembicaraan dimulai aku sendiri merasa berbeda dengan yang lain. Mulai bertanya ‘kenapa aku berbeda’ 

Mimpi dan Imajinasi Masa Kecilku

Masa kecil…
Sambil mendengarkan melodi dan menikmati secangkir kopi ini aku terpanggil oleh benakku untuk mengingat kembali masa kecilku. Masa kecilku dulu…. Di kampung itu menjadi saksi mimpi-mimpi kecilku. Bahkan aku tak percaya kalau sekarang aku bisa pergi merantau. Karena, aku di saat waktu kecil dia sangat pemalu dan takut pergi kemana-mana. Hingga akhirnya dia memilih untuk di rumah dan menghabiskan waktu untuk membaca buku dan menjawab soal-soal yang ada di buku meskipun bukan PR. Kuinga betul kala itu kenapa aku semangat membaca dan senang menjawab soal-soal di buku. Karena, buku adalah keajaiban untukku. Aku membaca, semakin aku membaca aku semakin ingin mencari tahu dan aku menjawab soal-soal itu mengajarkanku untuk menghadapi tantangan. Hingga ya, aku sering mendapatkan juara kelas. Bagiku, tidak ada hasil yang diraih tanpa usaha dan kerja keras. Bahkan aku sering menilai diriku sering kali memiliki nasib tak seberuntung orang lain. Namun, membuatku semakin terpancing dan semangat kerja keras agar nasibku bisa lebih baik.
Aku tumbuh di desa kecil yang tepat di belakang rumahku ada sungai yang menjadi tempatku untuk mencuci baju ketika sore hari dan depan rumahku ada kebun yang setiap pulang sekolah aku ke kebun mencari kayu bakar untuk masak. Aku mengidamkan suatu hari aku bisa ke Jakarta dan menjadi bintang disana. Aku mengidamkan memiliki ibu peri yang menjadi cermin dan pendengar ceritaku. Aku mengidamkan aku bisa melihat dunia lebih luas. ‘
Kala itu aku takut menikah. Aku tak ingin nasibku sama seperti teman-teman di kampung yang setelah lulus sekolah langsung menikah. Aku masih ingin melihat apa isi dunia ini dan aku ingin meraih asa yang sepetinya sangat tidak mungkin diwujudkan oleh gadis kampung sepertiku.
Aku pernah bermimpi menjadi artis, hahaha.. makanya aku suka ketika ber-akting hingga kemudian aku sering tampil teater, lomba baca puisi, story telling di sekolah. Apa mimpi itu masih hidup hingga sekarang ? Kalau ada kesempatan menjadi artis atau memainkan film aku mau mencobanya.
Kemudian dari mimpi konyol menjadi artis itulah yang membuatku ada disini. Maksdnya menjadi artis motivasi pertamaku. Tapi waktu itu aku mau menjadi artis yang menjadi panutan dan teladan juga menginspirasi orang lain. Mungkin tujuanku menjadi artis saat ini aku jalani namun menjadi artisnya masih belum.
Aku pernah bermimpi menjadi Puteri Indonesia, sebenarnya aku suka bermain make up dan catwalking kalau tidak ada orang. Hehehe. Waktu kecil kalau ada lomba ttg fashion atau modeling aku sering ikut. Pernah waktu SD aku juara 1 lomba busana muslim yang aku desain sendiri dan aku konsep gaya berjalanku.
Imajinasiku memang tinggi, karena imajinasi menghidupkan kehidupan dan aku tidak bisa menjalani realitas kehidupan tanpa imajinasi.


Wednesday 14 January 2015

Love ? Perhaps

Time flies so fast. Years ago we might use uniform and formal shoes then went to school.
Now, we grew up. Everything changes, including ourselves. Sneaker or high heels, lipstick, eye liner, are not stranger anymore.
Then, how about him? Some of you may be the same with me. that word 'love' still awkward, perhaps. Yet time even us, can't betray our heart when it going to catching love and present it for us.
Life is also about meet many new people. And sometimes we might met new people with strange feeling.
I have labeling my self that I need to think many times to whom this love would be present to, yet exactly I need to understand what kind of love, before. Or precisely it's just adoring... Once or twice isn't enough to think.
In spite of that, when I had this strange feeling I always like to discuss directly to the person with. Maybe some people said that I have no prestige as a woman, due to I'm (too) an 'agressive' woman.
Yet for me, love come up with something inside. That something is problem. Because I'm a honourable woman, so I would discuss to the person who I falling in love with. Compromising with heart, hand, and head so that this feeling will not crushing my life and his life. 

Musing for a While

Let it Go and Let if Flow...

Everyone wants to fall of its beauty of life. Wake up, run the agenda, hang out, make a friends, found happiness.
Take time, musing for a while...
Are you succeed your dream in that cycle way ? Or you have another cycle life that help you to pursuing your dreams ?