Saturday 11 October 2014

Duta Indonesian Youth Conference 2014

Alhamdulillah..
Dalam perantauan wadah berkontribusi semakin bertambah.
Indonesia, tanah air tercinta.
Mimpi untuk bersinergi bersama 33 pemuda Nusantara lainnya akan segera terwujud.
Indonesian Youth Conference akan dilaksanakan pada tanggal 4-8 November 2014



Go and Grow Up ! You Can't Stay Here

"Don't cry because it's over, smile because it happened" -Dr Seuss-

It has been several months I graduated from my high school. My high school time was successfully contribute colorful memories. I remember when I was the first time entering my high school. My high school is far away from my hometown, Magetan. It takes around six hours to go to my high school in Malang City. I've got full scholarship by Putera Sampoerna Foundation there. It blessed me so much.
Still as a big highlight in my mind. I was an innocent girl at that time, very very innocent. Could you imagine this? a little girl who come from a small village, know nothing about city, and not a good traveller at all. A stranger look like come with wondered face walked close to the dormitory, and a little bit dizzy when taking the dormitory's stairs because yeah this was something new for me. LOL
Remember for so much, when someone ask me to connecting youtube in her laptop. And I don't know what youtube is. My knowledge about internet still none. In my high school, it was my first saw a laptop. LOL
A lot memories that I couldn't have enough energy to erase those memories. But, actually feeling down in my first high school. Many student know more than me, smarter than me, holding some step forward than me. Yet, this is life.. I keep to encourage my self to move on.
The first crying are when I join a traditional dance competition and I had lose. It's very disappointed me, because almost all competition that I join since I'm in elementary school and Junior High School, I became a star there. Move from the comfort zone is a big challenge, yet it's a must for us to walked away leaving comfort zone to creating our selves. isn't it ?
Yet, I have my biggest achievement in my life when I was high school. I'm brave enough to face all of the obstacles. I move very slowly in my high school. Starting join some organization, I do love a community and being a part of changes. By joining student council then I became a head of community service also other communities. I do love community service so much. It's help me to reflected my self, teach me to not easy for giving up on something, able to describing what love is, etc. I ever stand in runner up of drama competition also I ever be the best student in my high school.
My high school is definitely different from other school. My high school is the best high school and my province also in my country. I's seems very impossible a girl like me could accepted in that school. Many people in my village who was ignore and contemptible are not anymore since I accepted in that school. One thing, my high school teach me more much learning o live able to surviving life, a new perspective about life and etc.
And the greatest gift is, I using 'hijab' (we can called it veil) in my high school.

“There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle.” ― Albert Einstein-

Life is 'bout up and down.
I had been graduated last year and I decide to postpone my college. I failed the test and I have no money to continue my study. Even, I have tried to apply some universities, travelling around lonely in Ramadhan last year. Then, I decide took gap year and went to Jakarta by my self. (to be continued)


My Brand New Map ~ Welcome Anthropology

Rabu, 16 Juli 2014
Menggigil bukan karena kedinginan. Mencoba terus tenang dan percaya apapun hasilnya Allah telah memberikan jalan yang terbaik. Allah tidak akan salah sasaran memberikan rejeki juga tidak akan salah waktu untuk memberikan rejeki tersebut. Dan Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.

Sebulan yang lalu, 16 Juni 2014 bermodal percaya diri naik busway jam 5 subuh untuk berangkat ke SMA 45 Jakarta mengikuti SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), setelah kemarin kehujanan di jalan ketika cek lokasi ujian. Sempat saya minder untuk menghadapi soal2 SBMPTN, namun sanggahan hati saya memberikan pencerahan dan memberikan senjata percaya diri untuk menempuh tes tersebut. Pada saat itu saya meletakkan Unpad (Universitas Padjadjaran) pada pilihan ke-3, sedangkan di pilihan ke-1 dan ke-2 saya meletakkan UI (Universitas Indonesia). Suara hati yang menghantarkan saya, bisikkan all is well masih terngiang dalam telinga saya. Senyum menemani saya mengerjakan soal2 SBMPTN tersebut. Dimulai dengan berdo'a sebelum membuka lembar pertanyaan dan berdo'a tidak pernah henti. Beberapa sistem soal ternyata berbeda dengan tahun kemarin. Tahun 2013 SBMPTN dilaksanakan 2 hari, sedangkan tahun ini SBMPTN dilaksanakan 1 hari. Tak menjadi masalah bagi saya, yang saya perhatikan pada saat itu bagaimana saya bisa melakukan yang terbaik.

Sore itu, saya berharap ada orang berada pada samping saya agar tahu kalau saya kenapa2 ketika melihat pengumuman, mengingat saya sedikit radak trauma dengan pengalaman masa lalu. But no one was here. Jam 17.00 adalah jam pengumuman di website.

"Ya Rabb, jika sekarang sudah waktunya semoga Ropika bisa amanah. Jika belum waktunya, Ropika yakin Engkau akan memberikan jalan lain yang terbaik. Tak mengapa bagi saya kehilangan apa yang saya inginkan. Asalkan Ropika tidak kehilangan Allah yang selalu menemani langkah Ropika dalam berkontribusi dan meraih mimpi. Disini, tak ada orang lain yang menemani. Kalaupun rasa trauma masih menemani hingga sekarang, Engkau selalu hadir untuk menenangkan Ropika. Kuatkanlah, tabahkanlah, ikhlaskanlah" 

Kemudian saya telfon ibuk di kampung, malaikat yang menguatkan saya untuk membuka website pengumuman SBMPTN.

Alhamdulillah, syukron Ya Rabbi...

Bapak di kampung menghubungi saya dan menanyakan bagaimana hasil pengumumannya. Beberapa hari yang lalu, sebelum pengumuman SBMPTN bapak baru saya jelaskan kalau dalam satu tahun saya menunda sekolah. Sebenarnya saya merasa bersalah kepada bapak karena selama ini saya menyembunyikan status dan keberadaan saya sebenarnya di belakang bapak. Namun, bapak adalah hero, sosok yang selalu menyayangi dan mencintai anaknya dengan segala kesalahan yang pernah kita perbuat dan berbagai kekurangan yang kita miliki. Terimakasih bapak.

Cukup lega...
jalan yang harus saya tempuh sudah mulai terlihat. Pintu sudah dibuka oleh-Nya.
Setelah memberi kabar ke keluarga, saya memberi kabar ke teman2 volunteers Sahabat Pulau, Sampoerna Academy Alumni, juga teman-teman lain.



WELCOME MY BRAND NEW MAP !!
Anthropology, Padjadjaran University !
Magetan, Malang, Jakarta and now time for Bandung

*******

Tidak menduga dan tidak menyangka, apresiasi teman-teman membuat saya tidak bisa membendung air mata. Saya mengira setelah pengumuman akan sudah begitu saja dan selanjutnya saya mempersiapkan apa yang harus dipersiapkan.



Untaian kata tersebut ditulis oleh salah seorang alumni AFS juga senior saya di Sampoerna Academy Malang.
Yapp...
Melalui social media baik facebook maupun twitter banyak teman2 yang membuat saya terharu dan benar2 menggetarkan hati saya. Begitu mereka perhatian kepada saya, sosok bunga liar yang suka berkelana meninggalkan kampung halaman. Air mata menetes, pelan-pelan saya pun mencoba menyimak kembali arti perjuangan, proses, hidup dan cinta. Satu tahun tersebut adalah satu tahun yang berharga bagi saya, belajar langsung di Life University. Dimana satu tahun tersebut juga berhasil melukiskan corak warna berbeda di sayap kecil saya.

Thank God.
Cara Tuhan mendewasakan kita terkadang cukup kejam, namun Tuhan punya rencana yg sungguh indah dan akan datang tepat pada waktunya.
Terimakasih yang luar biasa untuk para keluarga Sampoerna Academy atas segala cinta, motivasi dan dukungan. Kalian terlalu luar biasa untuk dijelaskan. Love you all