Life Cycle Depends on How You Builds in/with
Tulisan ini kepikiran
ketika ngerjain tugas akhir di tempat makan, tengah malem. Maafin banget kalau keliatannya aku jadi orang bijak seketika.
Jadi gini….
Sering banget
akhir-akhir ini dapet curhatan mengenai ‘pernikahan’. Well, ga bisa dipungkiri kalau ini sudah menjadi sensitif isu bagi
kalangan anak muda sekarang. Sebenernya sensitif tidaknya itu bergantung pada
anak muda itu sendiri. Ada temen yang tiba-tiba agak mengurung diri dan sendiri
aja karena temen-temennya udah pada ada calon misalnya. Some of them mengurung diri
karena ga mau dapet ‘boomerang’ kalau
diskusi ketika nongkrong yang dibahas adalah nikah.
Sering juga sebagai
mahasiswa tingkat akhir aku juga dapet curhatan tentang bagaimana mengerjakan
tugas akhir disaat yang lain sudah wisuda dan pun ini bisa jadi boomerang. Al
hasil, some of them kayak gugup.
Meskipun ya banyak juga yang jadi terpacu semangatnya ketika ada kawannya yang
sudah step ahead.
Atau
Ketika beberapa dari
kalian yang tetiba minder sama temen sendiri karena misalnya si temen sudah achieve pekerjaan yang ‘baik’ atau temen
lolos konferensi kemana gitu. They
pursuing what they want, but the time said not yet.
Bahkan
Ketika sudah bekerja namun,
konon gaji tidak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan. Harus menaruh ‘banyak
muka’ sehingga membuat kita tidak menjadi diri sendiri. Bingung memposisikan
idealis yang dimiliki. Pernah mengalami?
Me
acts as an (silent) observer. will try to deliver my views
Gini, aku coba kasih
pandanganku mengenai kasus itu dan umumnya agar kita lebih pede sama siklus
yang kita jalanin. Semoga bermanfaat ….
1.
Keep
sharing. Pertama, kita harus berbagi cerita yang kita
rasakan kepada siapapun. Even kita cerita kepada diri sendiri, kalau kita
memang mengharuskan itu menjadi rahasia diri sendiri saja. Atau entah hanya
satu orang saja yang menjadi tempat kita mengeluarkan uneg-uneg, itu harus ada.
Entah kepada orang yang dikenal atau tidak dikenal. Bebas. Jangan dipendam ya J
2.
Keep
valuing. Coba kita tetap menghargai. Kita hargai jerih payah
kita ketika kita mencoba memperbaiki diri tetapi kita belum waktunya
mendapatkan jodoh. Menghargai diri sendiri ketika kita kerja lembur berjuang di
akademik. Menghargai orang sekitar yang mereka masih ada untuk kita ketika kita
sering melupakan mereka. Menghargai mereka yang merendahkan kita, karena itu
bentuk perhatian mereka ke kita. Menghargai keluarga yang senantiasa
mengirimkan doa dimanapun mereka berada. Menghargai kesempatan yang belum
dimiliki karena masih banyak yang belum tahu mengenai kesempatan itu. Kita
masih diberi waktu, akses, fasilitas yang mendukung kita untuk melihat dunia.
Hargailah terlebih dahulu.
3.
Negosiasi kepada diri sendiri. Tahu
sebab akibat. Analisis lagi. Hal apa yang musti kita perbaiki/pelajari. Sikap
bagaimana yang seharusnya kita tunjukkan sebagai respon.
4.
Stabil. Membentuk pola diri. Paham kapan
tegas kepada diri dan sekitar.
5.
Tarik napas. Get away, listens to your own. Faktanya kita tidak bisa
menyamakan frekuensi orang lain adalah sama terhadap frekuensi kita. Kita tidak
bisa membandingkan jalan hidup kita harus semestinya sesuai dengan rencana
kita. Loyal terhadap waktu dan fleksibel terhadap respon yang kita lakukan.
Manusia berdinamika. Yang baik tidak selamanya baik dan yang buruk tidak
selamanya buruk. Manusia pasti ada sikap cacatnya. Hargailah. Terima. Everyone deserves for their second chance,
you too.
6.
Social
influence. Mulailah dari diri sendiri bagaimana
kamu ingin menjadi dan bagaimana lingkungan yang kamu harapkan, mulai dari diri
sendiri. Tetap harus berani tapi harus dibalut dengan sikap lembut dan ramah.
Nah
itu mungkin sedikit bisa menjadi renungan untuk kita semua. Karena bagaimana
cara kita memandang itu menentukan sekali agak siklus hidup yang akan atau
sedang kita jalani. Kita yang paham tentang diri kita, jadi kita yang paham
bagaimana sikap untuk membentuk diri kita. Yang kita suka kaget diawal ketika baru
‘pengalaman pertama’ merasakan cases dalam
hidup. Tidak apa kaget. Sikap kita yang mendewasakan diri kita. Terima
perubahan, termasuk perubahan yang ada pada diri kita juga lingkungan.
No comments:
Post a Comment