"Tenang, kamu masih punya sosok yang setia menemani. Yaitu dirimu sendiri, jadi tetap kamu tidak akan sendiri" -anropika-
"Ketidaksempurnaan selalu ada pada dirimu, meskipun mereka bilang kamu sempurna." -anropika-
"Tidak mungkin kamu tidak bisa tanda dia, tidak mungkin kamu tidak bisa ketika satu kesempatan hilang." -anropika-
"Aku bisa berjalan mundur. Tapi saat ini aku memilih untuk bertahan." -anropika-
"Aku bukan berjalan mundur. Aku menjeda." -anropika-
"Berhenti mencari apa yang tidak ada. Karena yang ada perlu kamu cari lagi, lebih dalam." -anropika-
"Tidak untuk dirasa, tidak untuk diterkna makna. Cukup dijalani. Sudah. Akan baik-baik saja." -anropika-
"Jadi begini, aku disini menunggu akhir pekan. Menunggu senyum bahagiamu yang aku amati lewat media sosial." -anropika-
"Ibumu kuat nak, tapi percayalah ibumu tidak baik-baik saja. Dia berusaha menampakkan dirinya kuat, dia berusaha untuk menyembunyikan segala ketidaknyamanan, dia berusaha melawan musuh terbesar dan nampaknya dia kuat. Peluk ibumu, agar dia benar-benar kuat." -anropika-
"Menunggu tidak salah, bersabar juga tidak salah. Tapi kamu harus sadar ada sosok yang menunggu dan bersabar untuk kamu." -anropika-
"Bagaimana jika dia datang kembali? Sholatlah, kemudian dengarkan suara hatimu." -anropika-
"Bagaimana jika dia tidak percaya lagi ke aku bu? Kamu harus percaya pada dirimu." -anropika-
"Petuah nenek, pelan-pelan asal sampai. Mungkin juga bisa kugunakan, wujud sikap doa ku untukmu." -anropika-
"Perempuan memiliki cahaya, laki-laki bercermin pada perempuannya." -anropika-
"Senyummu manis, matamu sejuk, candamu menghibur. Ya, kehadiranmu mendamaikan." -anropika-
"Ketidaksempurnaan selalu ada pada dirimu, meskipun mereka bilang kamu sempurna." -anropika-
"Tidak mungkin kamu tidak bisa tanda dia, tidak mungkin kamu tidak bisa ketika satu kesempatan hilang." -anropika-
"Aku bisa berjalan mundur. Tapi saat ini aku memilih untuk bertahan." -anropika-
"Aku bukan berjalan mundur. Aku menjeda." -anropika-
"Berhenti mencari apa yang tidak ada. Karena yang ada perlu kamu cari lagi, lebih dalam." -anropika-
"Tidak untuk dirasa, tidak untuk diterkna makna. Cukup dijalani. Sudah. Akan baik-baik saja." -anropika-
"Jadi begini, aku disini menunggu akhir pekan. Menunggu senyum bahagiamu yang aku amati lewat media sosial." -anropika-
"Ibumu kuat nak, tapi percayalah ibumu tidak baik-baik saja. Dia berusaha menampakkan dirinya kuat, dia berusaha untuk menyembunyikan segala ketidaknyamanan, dia berusaha melawan musuh terbesar dan nampaknya dia kuat. Peluk ibumu, agar dia benar-benar kuat." -anropika-
"Menunggu tidak salah, bersabar juga tidak salah. Tapi kamu harus sadar ada sosok yang menunggu dan bersabar untuk kamu." -anropika-
"Bagaimana jika dia datang kembali? Sholatlah, kemudian dengarkan suara hatimu." -anropika-
"Bagaimana jika dia tidak percaya lagi ke aku bu? Kamu harus percaya pada dirimu." -anropika-
"Petuah nenek, pelan-pelan asal sampai. Mungkin juga bisa kugunakan, wujud sikap doa ku untukmu." -anropika-
"Perempuan memiliki cahaya, laki-laki bercermin pada perempuannya." -anropika-
"Senyummu manis, matamu sejuk, candamu menghibur. Ya, kehadiranmu mendamaikan." -anropika-
No comments:
Post a Comment